GG ! (chapter 4)

GG ! (chapter 4)

Main Cast : Kim Taeyeon , Tiffany Hwang 

Original Cast : All Member GG , Jessica , Nichole 

Genre : YuRi , Action 


Enjoy 


“dapat” ucap Yuri , ia berjalan berlawanan kearah Taeyeon. Yuri memberikan kalung itu kepada Taeyeon , Taeyeon terus berjalan tanpa membuat siapapun melihatnya curiga. Ia masuk kedalam ruangan yg ia yakini dapur itu , Ia mengganti bajunya lagi dan keluar lewat pintu belakang tanpa ada yg melihatnya. Ia masuk kedalam mobilnya dan melesat pergi dari tempat itu. 

 Yuri dan Sooyoung mengawal Yoona menuju lift. Satu persatu orang-orang itu memasuki lift menuju tempat dimana para orang penting berkumpul , terlihat beberapa penjaga mengawalnya menuju lift. 

“berhati hatilah, aku akan mengambil berkas itu” ucap Taeyeon.

“Kau juga” kata Sooyoung , mereka terus berkomunikasi melalui earphone yg menempel manis di telinga para gadis itu. Sementara Hyoyeon , ia sedang mengendap ngedap untuk memasuki sebuah ruangan yg ia tau tempat cctv berada. Terlihat 3 orang yg menjaga disana , Hyoyeon mulai mengeluarkan gas berbentuk kaleng itu. Ia buka penutupnya telihatlah asap yg keluar dari kaleng itu , lalu dilemparkannya kedalam ruangan itu. Hyoyeon pergi sesaat seketika ruangan itu penuh dengan asap membuat penjaga itu kehilangan oksigen dan tak sadarkan diri. Hyoyeon kembali keruangan itu , dan melihat penjaga itu tergeletak tak sadarkan diri. Hyoyeon memakai maskernya masuk keruangan itu , terlihatlah dilayar itu beberapa orang penting dan para body guardnya sedang berjalan kesebuah ruangan dimana Mr.Park ada didalamnya. 

“aku menemukan Mr.Park , diruangan yg akan mengadakan pertemuan itu. Yoong , ku harap kau berhati hati” ujar Hyoyeon , ia terus menatap dan mengutak atik layar itu. 

“arraseo” 

Yoona , Sooyoung dan Yuri terus berjalan ketempat dimana Mr.Park berada , ia sudah tidak sabar untuk menghabisi Mr.Park disana. 

~

Taeyeon terus memacu mobil sport miliknya , ia melajukan kecepatan sedang matanya fokus kedepan. 

 Bip Bip

Ponsel Taeyeon berbunyi menandakan panggilan masuk , ia mengambil ponselnya yg ada di dashboard mobil melihat nama yg tertera di layar itu 

Tiffany 

Ia mengerutkan alisnya , kenapa Tiffany memanggilnya saat akan meluncurkan misi. Terlibat pikiran negativenya muncul , bagaimana jika Tiffany berada dalam masalah. Taeyeon menggeser layar hijau itu dan mengangkatnya. 

“yeobseo” 

“ta-tae aku takut, pu-pulanglah dulu. Je-jebal” 

“ya! kau dimana?” 

“a-aku dikamarku, cepatlah aku takut. Aku rasa ada orang dirumah ini” 

“t-tunggu aku , tetap diam disitu dan jangan kemana mana” 

Klik 

Taeyeon mematikan telponnya , ia memutar balikkan mobil dan melaju dengan kecepatan diatas rata rata. Dengan lihay ia menyalip beberapa mobil didepannya. Pikirannya hanya tertuju pada Tiffany saat ini. Sesampainya dirumah Taeyeon menuju kamar Tiffany , terlihat Tiffany sedang duduk. Tubuhnya gemetaran , dan ia menangis. Taeyeon mendekati Tiffany , dan Tiffany langsung memeluk tubuh Taeyeon erat. 

“Tae.. Aku takut” ucapnya , tubuhnya bergetar hebat airmata mulai keluar dari mata yg sudah sembab itu. 

“sssttttt aku disini , aku disini” katanya menenangkan , ia elus punggung Tiffany yg bergetar itu. 

“katakan padaku apa yg terjadi ?” tanyanya lalu melepaskan pelukannya , memegang kedua bahu Tiffany dan menatap mata itu. Oh dan jangan lupakan jantung yg sedari tadi berdetak sangat keras itu. 

“ak-aku tidak tau , saat aku bangun tidur aku mendengar suara dari arah dapur. Aku takut taetae” jelasnya. Taeyeon berdiri dan melangkahkan kakinya keluar namun terhenti karna tangannya ditahan oleh Tiffany. 

“k-kau mau kemana ?” tanyanya dengan mata yg masih berkaca-kaca 

“aku akan mengeceknya Tippany” 

“aku ikut” ucapnya , Taeyeon berjalan diikuti Tiffany dibelakangnya yg memegang erat tangan Taeyeon. Diam diam Taeyeon merasa hangat namun ia tidak menunjukkannya. Mereka terus berjalan kearah dapur dan benar suara benda jatuh terdengar membuat Taeyeon menghentikan langkahnya sesaat dan Tiffany yg ketakutan. Taeyeon menyimpan jari telunjuk di mulutnya , menandakan untuk diam Tiffany hanya mengangguk. Taeyeon meneruskan langkahnya tanpa suara , mengeluarkan pistol yg disembunyikan di kakinya. Ia bersembunyi di balik tembok , lalu menengok kearah suara itu dan 

Boom! 

Taeyeon mengangkat satu alisnya saat apa yg ia lihat , Ginger anjing hitamnya sedang bermain disana. Tiffany yg melihatpun hanya menunduk. 

“aigoo , jadi ini yg kau takutkan ?!” ucapnya menahan kesal , Tiffany hanya menundukkan kepalanya. 

“ak-aku juga tidak tau , aku terlalu takut tae” katanya lirih. 

“Ya! Kau tau aku sedang melanjutkan misi , dan kau ?…. Aiiissshhhhhh” kesalnya ia berjalan kearah ginger , mengendongnya dan memasukannya kedalam kandang. Membereskan barang yg dijatuhkan oleh ginger. 

“tae..” panggilanya , namun tidak di dengar oleh Taeyeon yg sibuk membereskan barang barang itu 

“aku pergi” ucapnya tanpa menghiraukan Tiffany. 

“aku ikut” rajuknya , ia menahan Tangan Taeyeon menatap Taeyeon dengan Puppy eyesnya 

“ini berbahaya Tippany” 

“aku bisa menunggu di mobil, aku takut” rajuknya lagi. Taeyeon menghela nafasnya. 

“baiklah” ucapnya dan pergi , Tiffany tersenyum cerah. 


~


Sementara Yoona , Sooyoung dan Yuri memasuki ruangan tersebut. Terlihatlah beberapa orang penting berada disana , lagi-lagi semua mata tertuju pada Yoona saat memasuki ruangan itu. Mr.Park mengangkat  satu alisnya saat melihat Yoona , Yoona yg juga menatap Mr.Park hanya tersenyum menggoda membuat Mr.Park menelan salvina nya. 

“duduklah” ucap Mr.Park , semua orangpun duduk.

“keluarkan yg kalian bawa!” lanjutnyaa , semua orang penting itu menyimpan kopernya diatas meja dan membukanya. Beberapa orang membawa uang yg sama dengan Yoona beberapa orang juga ada yg membawa berlian batu hitam. Yg harganya milyaran itu. Mr.Park nampak tersenyum , matanya berbinar. Ia menunjuk salah satu body guardnya , seakan mengerti body guard itupun menutup semua koper itu dan membawanya. 

“Noona , apa kau pemakai juga ?” Tanya Mr.Park , Yoona bingung sekarang. Apakah yg dikatakan Mr.Park pemakai narkoba ? 

“Noona?” panggilnya lagi 

“ah , n-ne waeyo ?” 

“annio , aku baru menemukan pengedar wanita cantik sepertimu” katanya , Yoona hanya tersenyum kaku. Dalam hati ia tidak menyangka Mr.Park pengedar Narkoba juga. Sooyoung dan Yuri pun sama kagetnya saat tau Mr.Park yg sebenarnya. 


Sementara Taeyeon akan meluncurkan aksinya , ia sudah tiba di tempat persembunyiannya di depan mansion Mr.Park. Ia menyelipkan berbagai senjata kecil di tubuhnya hanya berjaga jaga saja jika terjadi keadaan darurat. 

“Tae , kau harus berhati-hati” ucap Tiffany , terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya. Taeyeon hanya tersenyum. 

“ingat! Kau harus tetap diam disini , jangan keluar mobil sampai aku kembali. Arraseo ?!” Ucapnya , Tiffany mengangguk patuh. Taeyeon membuka pintu mobilnya bersiap keluar dan meluncurkan misinya. 

“tae?” panggil Tiffany , Taeyeon menoleh kearah Tiffany dan 

Chu~ 

Tiffany mencium pipi kanan Taeyeon , Taeyeon terpatung jantungnya kembali berdetak tak normal. ia merasakan ada banyak kupu kupu terbang di perutnya , mulutnya terbuka sedikit. Tubuhnya menegang. 

“fighting taetae” ucapnya , Tiffany tersenyum menunjukkan eyesmilenya. Wajahnya merah padam , Taeyeonpun tersadar ia gugup sekarang. 

“i-ingat yg k-ku katakan t-tadi” 

“a-arraseo” 

Keduanya nampak gugup , Taeyeon cepat cepat keluar dari mobil dan berjalan mengendap masuk ke mansion besar itu. jantungnya masih saja berdetak tak karuan. Namun ia harus fokus , jika tidak ia akan gagal. 

Tiffany memegang dadanya yg berdetak tak karuan saat mencium Taeyeon tadi , ia juga tak tau setan darimana yg merasukinnya hingga berani mencium gadis dingin itu. 

“heol daebak! Jantungku” gumamnya , Tiffany terus memegang jantungnya yg berdetak tak biasanya itu. Ia melihat wajahnya yg memerah dari kaca spion , Tiffany ingin keluar namun ia ingat kata kata Taeyeon barusan. Tapi Tiffany bosan , ia tidak memegang ponsel. Ia mencari sesuatu di mobil Taeyeon yg membuatnya tidak bosan , dan ia menemukan sebuah album photo berukuran kecil. Tiffany membukannya , dan melihat photo photo bewarna hitam putih itu. 

“Taeyeon?” gumamnya , ia terus melihat photo photo yg ada di album itu. Alisnya terangkat saat melihat photo dimana ada tiga orang gadis kecil berposisi berjejeran namun hanya satu orang gadis kecil yg tampak lusuh dan ia menyisakkan jarak , gadis malang itu sendiri dan temannya berdempetan. ketiga gadis itu tersenyum namun hanya gadis kecil itu yg tersenyum seakan nampak dipaksakan. Tiffany menatap photo itu dalam dalam , ia membalikkan photo itu semakin kesini photo gadis kecil itu semakin menyedihkan. Kali ini ia melihat gadis kecil itu sedang duduk disebuah lantai dia sedang makan bersama hewan peliharaan dan ketiga gadis itu sedang makan meja makan , semuanya nampak melihat kamera dan tersenyum senang. Namun tidak dengan gadis itu , ia terlihat tersiksa duduk dilantai makan bersama dengan anjing peliharaannya. 

~

Taeyeon terus memasuki mansion besar itu , kepalanya terus menengok ke segala arah. Ia melihat penjaga yg sedang berjaga disebuah ruangan khusus itu , perlahan dan pasti Taeyeon memegang kepala penjaga itu dan memutarnya membuat penjaga itu mati. Ia sered tubuh penjaga itu dan memasukinya kedalam ruangan untuk menyembunyikannya. Ia masuk kedalam ruangan itu dan ia terdiam saat melihat beberapa laser sensor yg terpampang jelas dihadapannya 




“shit!” Umpatnya , jika saat saat seperti ini ia membutuh kan Yuri untuk sampai bisa di sebrang sana. Dengan keyakinannya Taeyeonpun mulai melewati laser itu , tubuhnya meliuk saat melewati beberapa laser sensor itu. Ia terus meliukkan badannya sedikit lagi dia akan sampai pada brangkas itu. Setelah menghabiskan tenaga ekstra melewati sensor itu Taeyeon akhirnya sampai di hadapan brangkas dan langsung membukanya. Ia cukup terkejut saat melihat isi brangkas itu, tak hanya dokumen namun emas batangan dan berlianpun ada disana. Dengan cepat Taeyeon memasukan berkas berkas itu kedalam tas yg ia kenakan , ia tutup lagi pintu berangkas itu dan mulai melewati laser sensor. Saat sedikit lagi akan sampai tak sengaja tas yg Taeyeon kenakan menempel dengan lampu sensornya terdengarlah bunyi peringatan , dengan cepat ia keluar dari ruangan itu. Ia melihat dua orang penjaga berlari kearahnya, Taeyeon menarik pistol yg ada di pinggangnya dan melesatkan tembakkannya membuat penjaga itu mati. Taeyeon setengah berlari menuruni anak tangga , lalu mencari pintu keluar yg lagi lagi membuatnya bingung. Taeyeon bersembunyi saat empat orang penjaga akan menaiki tangga , ia berlari saat menemukan pintu keluar. 

Door! 

Tubuh Taeyeon tersungkur saat timah panas itu menancab di pundaknya

“akh!” ringisnya tertahan , ia kesakitan saat timah itu semakin panas didalam kulitnya. 

Door! 

Taeyeon menembak penjaga yg tadi menembaknya tepat didadanya , ia berdiri dan berlari keluar dari mansion itu. Ia waspada sambil memegang bahunya Taeyeon terus berlari , menuju mobilnya. Ia buka bagasi mobil itu lalu mengambil jaket tebal dan memakainya , ia tidak mau Tiffany mengetahuinya. Setelah susah payah memakai jaketnya ia masuk kedalam mobil , ia melihat Tiffany tertidur dengan nyenyak. Taeyeon tersenyum melihatnya seakan sakit yg ia rasa dipundaknya seakan berkurang. Berlebihan memang tapi ini kenyataan. Taeyeon melajukan mobilnya dengan satu tangan saja. 


~

Yoona dan yg lainnya hanya mendengarkan pria tua itu berbincang bincang , satu penjaga menerobos masuk keruangan itu dengan nafas yg terengah engah. 

“bos! Ada seseorang yg masuk kedalam mansion dan mengambil berkas itu” Ucapnya terengah dan membuat Mr.Park kaget , begitupun Yoona , Yuri dan Sooyoung. Mata mereka membesar. Yoona menatap Yuri dan Sooyong yg sama kagetnya. 

“DASAR BODOH!!! SIAPA DIA ?!” Marahnya , ia menggebrak mejanya membuat semua orang kaget. 

“a-aku tidak tau bos , salah satu penjaga berhasil menembaknya namun ia melarikan diri setelah menembak penjaga yg mengetahuinya bos” 

Plak! 

Seakan melampiaskan kekesalannya Mr.Park menampar penjaga itu sangat keras. 

Yoona , Yuri dan Sooyoung kaget saat mendengar penjelasan penjaga itu. Taeyeon tertembak ? Rasa khawatit mulai muncul dari ketiganya, wajahnya tak tenang. Yoona melihat kearah Unnienya , matanya berkaca-kaca. Namun tatapan unnie unnienya seakan mengatakan 

‘Taeyeon baik baik saja , lanjutkan misi’ 

“Pertemuan ini sampai disini dulu , aku akan menghubungi kalian lagi.” ucap Mr.Park , mereka membungkuk saat Mr.Park pergi keluar dari ruangan itu. 


                               Tbc


LbL gue tahan dulu yah , otak lagi gabut banget. Belom ada pencerahan buag lanjut lagi , gue lagi doyan yg action action dulu kekeke. Oke deh see you 


Boom! 💋

GG ! (chapter 3) 

GG ! (chapter 3) 



Main Cast : Kim Taeyeon , Tiffany Hwang
Original Cast : All member GG , Jessica , Nichole
Genre : YuRi , Action 

Enjoy guys ~~ 

Siang itu , keenam gadis sedang duduk diruang santai. Mereka sedang menonton televisi , terlihat Sooyoung dan Yoona yg sedang memakan makanan di lantai, dan Hyoyeon memaikan game di tabnya. Ia tengkurap dilantai. Sedangkan Taeyeon , Tiffany , dan Yuri. Mereka duduk di sofa dimana Tiffany ada di tengah tengah. Mereka belum lagi melanjutkan misinya. Sejak kejadian kemarin , Mr.Park hilang bagaikan ditelan bumi. Mereka sulit menemukan jejaknya, sungguh Mr.Park tidak bisa dianggap remeh. Hyoyeon pun sampai prustasi mencari tau tentang keberadaan Mr.Park , sungguh pria paruh baya itu sangat berbahaya. Dia tidak meninggalkan jejak sama sekali. 

“Tiffany, apa sebenarnya masalahmu dengan Mr.Park ?” Tanya Hyoyeon penasaran , dari awal ia ingin menanyakan ada masalah apa hingga Tiffany menjadi sandera Mr.Park. Tiffany terlihat sedih , ia menundukkan kepalanya. Bagaimanapun juga mereka telah menyelamatkannya dari penjara mengerikan itu. Tiffany menghela nafasnya 

“Daddy ku mempunyai hutang yg sangat banyak pada Mr.Park” 


Flashback


“HWANG!! Buka pintunya !!” Teriak seorang pria paruh baya itu sedang menggedor pintu rumah seseorang.

“daddy, siapa mereka ?” tanya seorang gadis , ia ketakutan saat orang diluar sana memanggil nama daddynya begitu keras. Sang daddy pun ketakutan , ia mengetahui orang orang itu. Wajahnya pucat , tubuhnya bergetar hebat. 

“Hwang jika kau tidak membukakan pintu ini , aku akan mendobraknya!” ancam pria paruh baya itu , dia terus menggedor pintu itu. Dengan tubuh yg bergetar Daddy Hwang membuka pintu itu , dan terlihatlah pria pria berbadan besar dan tegap menyerang Daddy Hwang. 

“kau mau kabur eoh ?!! Ini sudah tepat 2 bulan dan kau pasti akan tau jika kau tak membayarnya ?!” 

“k-kumoho , b-beri a-aku kesem-patan l-lagi” ucapnya terbata , Mr.Park tertawa besar saat Daddy Hwang ingin memberi kesempatan lagi. 

“Kau tau Hwang, aku sudah berkali-kali memberimu kesempatan tapi kau tidak mampu membayarnya juga, kesempatanmu sudah habis Hwang” Katanya , matanya menatap tajam kearah Daddy Hwang. 

“hajar dia!” perintahnya yg langsung dilakukan oleh bodyguard itu. Badan pria berbadan tegap itu tak henti hentinya melayangkan pukulan demi pukulan. 

“Ya! Hentikan !!” Aktivitas body guard itupun terhenti karna teriakkan seorang wanita. 

“Dad..” Gadis itu menghampiri Daddynya yg sudah babak belur itu. Daddy menepis tangan Tiffany saat akan menyentuhnya , membuat Tiffany semakin sedih. 

“omo, kau mempunyai putri yg cantik Hwang” ucap Mr.Park , ia mendekat kearah Tiffany. 

“beautiful” tangan nakal itu menyentuh wajah Tiffany , dan langsung ditepis kasar oleh Tiffany. Mr.Park tertawa melihatnya. 

“Hwang , hutangmu akan ku anggap lunas. Putrimu sebagai gantinya” Ujarnya , Tiffany membesarkan kedua matanya saat mendengar ucapan Mr.Park. 

“Bagaimana?” tawarnyaa , ia melihat Daddy Hwang sedang mengatur nafasnya. 

“Jika semua hutang-hutangku akan lunas , bawa saja dia!” Tiffany menatap Daddy nya tak percaya , matanya berkaca-kaca. Mr.Park tertawa bahagia mendengarnya. 

“baiklah baiklah, bawa gadis manis itu!!” 

“Dadd kumohon jangan , aku aku akan membayarnya. Kumohon jangan bawa aku” mohonya , air mata mengalir dengan deras. 

“kau yakin ? Kau akan membayar hutang orang tuanmu ini ? Dua ratus juta won ?” Ucapnyaa , Tiffany diam membisu. Dua ratus juta ? Tiffany berfikir selama ini , Tiffany selalu mengasihinya uang walaupun kekerasaan slalu ia rasakan dari tangan daddy kandungnya sendiri jika ia tidak mempunyai uang. Sejak umur 9 tahun ia sudah mencari uang sendiri , mommynya meninggal saat melahirkannya. Itulah mengapa Daddy Hwang membenci Tiffany. 

“cepat bawa dia!” perintahnya lagi , kemudian dua body guard itu langsung membawa Tiffany , Tiffany meronta namun tenaga laki laki tidak sebanding dengan tenaga wanita. 

“dad kumohon dad , tolong aku” mohonnya , airmata mulai mengalir deras. Daddy Hwang hanya diam saat Tiffany meronta meminta pertolongannya. 

Flashback End 


Author Pov 

Tiffany menangis sekarang , mengingat masa masa yg membuatnya membenci daddy nya sendiri. Ia akan menangis saat mengingat kejadian itu. Taeyeon yg berada disampingnya perlahan tangannya mulai mendekat untuk menggenggam tangan Tiffany , tapi sedetik kemudian tubuh Tiffany ditarik oleh Yuri kedalam pelukannya. Membuat Taeyeon mengurungkan niatnya, ia melihat Tiffany seperti itu entah mengapa rasa ingin melindunginya begitu besar. Dan entah mengapa dadanya sesak saat Tiffany membalas pelukkannya. 

“Mengapa daddy mu begitu kejam Tiff” Tanya Hyoyeon , ia merasa jengkel dan ingin bertemu dengan daddynya memberi daddynya pelajaran. 

“Aku bisa menembak kepala daddy mu tiff , jika kau mengizinkan” ucapnya santai , dan memakan snak yg sedari tadi dipeluknya itu. 

“apa kau tau daddymu dimana Tiff ?” Tanya Yuri , ia menyeka airmatanya yg mengalir di pipi tirus Tiffany. 

“a-aku tidak tau” isaknyaa , ia mengambil tisu yg diberikan Yoona. 

“Ya! Unnie ini snack ku” teriak Yoona saat snacknya diambil sooyoung. 

“Ya! Salahmu sendiri kenapa kau diamkan , ini terlalu berharga untuk didiamkan yoong. Kau tau” Ucapnya dan langsung memakan snack itu. 

“Ya!! Unnie~~ Bantu Yoong , itu punya yoong. Ambilkan untukku unnie ~~” aegyo nya keluar membuat Sooyoung ingin memuntahkan makanannya. 

“kau bisa mengambilnya lagi Yoong” ucap Taeyeon , ia terlalu malas untuk berdebat hanya soal makanan. 

“tapi yoong mau itu unnie~~ yoong mau itu mau itu mau itu~~” 

“Ya! Choi Sooyoung kembalikan makanan Yoong , ppali!” Kesal Yuri , Sooyoung menggelengkan kepalanya mulutnya sudah penuh dengan makanan. 

“ini punya Yoong unnie !!” ucapnya langsung merebut makanan ditangan Sooyoung , namun tangan Sooyoung memegang erat snack itu. 

“Unnie~~! Ini punya Yoongggg!! Lepas unnie lepaaaaaassss” teriaknya , mereka saling menarik , merebutkan satu snack. 

“Yoong ini sudah menjadi milikku” Ucapnya tidak mau kalah. Ia tarik kuat kuat snack itu dan berhasil terlepas dari tngan Yoona , membuat Yoona mempoutkan bibirnya. Matanya berkaca kaca sedih. 

“Yoong?” Yoona yg dipanggilpun menengok kearah suara , terlihat Taeyeon memegang snack besar dan melemparkannya kearah Yoona dan langsung ditangkap oleh Yoona. 

“yeaayy Unnie Jjang!!” serunya , Yoona mengacungkan jempolnya kearah Taeyeon , dan merong saat melihat kearah sooyoung yg menatapnya sedih kearah makanan itu. 

“taeng aku juga mau itu” katanya lirih ia menggigit plastik snack itu. 

“kau sudah memakan banyak snack Yoong , youngie-ah” katanya dan kali ini Sooyoung yg mempoutkan bibirnya , Membuat mereka tertawa. Tiffanypun hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya saat melihat Sooyoung dan Yoona bertengkar layaknya anak kecil , padahal di hadapannya banyak bermacam makanan. 

“mereka memang seperti itu , kau juga akan terbiasa nanti” ucap Yuri , Tiffany hanya tersenyum menanggapi. Atmosfir kesedihan Tiffany seakan hilang diganti tawa karna kelakuan Yoona dan Sooyoung


~~ 

Seperti biasa , keenam gadis itu sedang santai setelah satu minggu tidak ada kabar tanda tanda dimana Mr.Park berada. Sebuah telpon rumah berbunyi , Sooyoung langsung mengangkatnya. 

“yeobseo?” 

“Ah ne” 

Sooyoung menutup telponnya dan menyalakan tv besar itu membuat semuanya kebingungan , setelah menyala terlihatlah pria paruh baya. 

“hey girls , sudah lama bukan kita tidak bertemu. Tunggu , gadis asing itu. Nugu ?” Tanya pria itu. 

“ah , aku lupa belum mengenalkannya padamu paman. Dia sama seperti kita , dia korban Mr.Park. Aku yg membawanya kesini” jelas Taeyeon 

“siapa namamu gadis cantik ?” 

“annyeonghaseo , Tiffany imnida” Tiffany membungkuk dan duduk kembali. 

“nama yg bagus , oke girls aku akan memberitahu kalian. Aku sudah menemukan dimana Mr.Park berada” 

“jinjja ?” 

“oh, dan nanti malam Mr.Park akan meluncurkan aksinya , sekitar jam 21.45. Mr.Park akan menghadiri sebuah rapat yg hanya orang-orang penting didalamnya. Kalian pasti sudah tau bukan harus berbuat apa ?” 

“ne Paman!” 

“bagus , kalian harus menemukan pria yg memakai kalung kunci. Kunci itu sangat berarti untuk Mr.Park , itu kunci brangkas dimana surat surat yg akan menghancurkan Mr.Park. Selesaikan misi , dan berhati hatilah.”

Dan tv besar itupun mati dengan sendirinya. 

“Oke aku akan membuat rencana , Hyo seperti biasa. Soo siapkan senjata ringan , dan kau Yoong , kau tau apa yg harus kau lakukan ? Yul pada posisi seperti biasanya.” jelasnya yg langsung diangguki , kelima gadis itu langsung melesat menyiapkan untuk rencana ini. Tinggallah Teyeon dan Tiffany diruang tengah itu.

“aku? Aku harus bagaimana ?” Tanya Tiffany polos , Taeyeon melihat kearah Tiffany ia melupakan Tiffany. Taeyeon sedikit berfikir. Terlalu bahaya membawa Tiffany , dan juga dia sama sekali belum masuk didunia ini. Mungkin akan menggagalkan rencananya. 

“kau tetap diam disini , kami akan segera kembali” sahutnyaa , Taeyeon sedang berdiri memasangkan sebuah earphone. 

” Tapi aku takut sendiri dirumah sebesar ini Tae” ungkapnya , Taeyeon berfikir kembali. Ia menatap wajah cantik Tiffany , dan lagi jantungnya berdetak tak karuan saat kontak mata terjadi. Taeyeon mengalihkan pandangannya saat jantungnya semakin tak karuan. Tiffany juga , wajahnya memerah jantungnya juga berdetak sangat cepat. 

“Ikut aku!” ucapnya , Tiffany mendongakkan kepalanya. Ia melihat Taeyeon berjalan di depannya dengan cepat ia mengikuti langkah Taeyeon. Mereka terus berjalan. 

“apa aku akan ikut dalam misi ?” Tanyanya ia membuat Taeyeon kaget , Tiffany memegang manja Tangan Taeyeon. Taeyeon tidak menjawabnya melainkan diam , ia hanya gugup sekarang. 

“Taetae , apa aku akan ikut dalam misi ?” Tanyanya lagi , membuat langkahnya terhenti. 

“ta-taetae ?” ucapnya , alisnya terangkat satu. 

“ne, taetae. Nama yg bagus bukan ? Aku akan memanggilmu taetae” serunya , wajahnya tersenyum menunjukkan eyesmile indahnya. Membuat Taeyeon menelan salvinanya. Ia kembali berjalan. dan masuk kesebuah ruangan. 

“taeta…… Wooaahhh puppy ?? Yeputa~” Mata Tiffany berbinar ketika melihat anjing anjing kecil itu didalam sebuah pagar. 

“omoo , siapa namamu hmm?” ia mengangkat anjing hitam itu memainkannya , Taeyeon hanya tersenyum melihat Tiffany yg menurutnya lucu itu. Tapi sedetik kemudian ia memasang wajah dingin lagi. 

“kau bisa disini Pany-ah” Ucap Taeyeon , ia menggendong anjing berbulu coklat itu. 

“aku tidak boleh mengikuti misi ?” tanyanya cemberut , membuat gemas Taeyeon. 

“kau belum terlatih Tippany , itu akan membahayakan. Sebaiknya kau disini saja , jika kau sudah terlatih aku akan mengizinkanmu mengikuti misi” jelasnya , Tiffany nampak berfikir dan kemudian tersenyum lebar. 

“ahh I know that , arraseo. Kalau begitu ajari aku. Ne ne ne? Kau mau kan ?” katanya , wajahnya ia dekatkan dengan wajah Taeyeon membuat Taeyeon menahan nafasnya sesaat. taeyeon melihat bibir tipis itu tersenyum , ia cepat cepat menggelengkan kepalanya.

“N-ne aku akan mengajarkanmu” Ktanya gugup , Taeyeon menyimpan anjing coklat itu kedalam kandangnya lagi. 

“Kau disini dulu , aku akan bersiap” 

“Ne, berhati-hati lah Taetae” Taeyeon menatap , Tiffany yg tersenyum lagi lagi jantungnya berdetak tak menentu. Ia tersadar dan cepat cepat meninggalkan Tiffany diruangan itu , menutup pintunya. Taeyeon bersender di pintu itu, ia memegang dadanya. Setelah sekian lama , jantungngya berdetak tak normal lagi. 

“taetae” gumamnya dan ia tersenyum mengingat itu. Ia kemudian berjalan menyiapkan misinya. 

Diruangan itu Tiffany masih bermain dengan anjing hitam itu. 

“hey , kau tau gadis tadi ? Gadis dingin , gadis cuek. Kau tau ?” 

“guk~” 

“ya , dia memang menyebalkan. Aku baru bertemu dengan gadis seperti dia , gadis menyebalkan” 

“guk guk” anjing hitam itu menggonggong lagi seakan tau apa yg di ucapakan Tiffany , membuat Tiffany gemas melihatnya. 

Diruangan tengah kelima gadis itu sudah siap dengan semuanya , terlihat hyoyeon sedang fokus melihat kearah tab kesayangannya. 

“oke aku akan meluncurkan aksiku kali ini” 

“tunggu, dimana Tiffany ?” tanya Yuri yg tidak melihat Tiffany. 

“dia aman , aku tidak mengizinkannya dulu untuk bergabung” 

“ah arraseo” 

“kita berangkat sekarang guys” ucap Hyoyeon , dan langsung melesat menuju parkiran bawah tanah itu. 



Semuanya memasuki mobil masing masing , dan meluncur ketempat dimana Mr.Park berada.

Setelah menempuh 30 menit , mereka sampai di sebuah gedung pencakar langit. Taeyeon melihat kearah samping dimana para penjaga mengikuti sang majikan dan masuk kedalam gedung itu. 

“Yoong , sekarang!” peritah Taeyeon. Yoona yg berada didalam mobilpun bersiap , ia tersenyum. mobilpun berhenti tepat didepan gedung itu, satu bodyguard keluar dari arah depan. Ia menunggu sang majikan turun dari mobil , dan pintu mobilpun terbuka sendiri. Nampaklah Yoona yang membuat seluruh mata tertuju padanya. 


Yoona berjalan layaknya model , dan terus berjalan memasuki gedung itu. Tpi penjaga itu menghalangi langkah Yoona yg akan masuk ke gedung itu. 

“kau tidak boleh masuk noona , hanya orang penting yg boleh masuk kedalam sini!” ucap sang penjaga itu , Yoona tertawa mendengarnya. Yoona menyuruh bodyguard yg ia bawa dan menyuruh membuka kopernya, seakan mengerti bodyguard yg tak lain Sooyoung itu mengangguk dan membuka kopernya , terlihatlah uang yg memenuhi koper tersebut. Penjaga itu berbinar dan memperbolehkan Yoona masuk. Yoona memberikan wing mautnya membuat sang penjaga salah tingkah dibuatnya. Dan masuk kedalam gedung itu. 

“bersiaplah” gumam Sooyoung , ia memberikan koper itu kepada Yuri yg ikut menyamar itu. Ia berjalan menuju kearah dapur , ia sempat waspada dan terus masuk kedalam dapur. Ia membukakan pintu dapur dan kembali keruangan dimana para orang penting hadir disana. 

“Aku sudah membukanya , masuklah dapur aman” bisiknya , ia terus berjalan. Kembali ketempat Yoona dan Yuri berada. Taeyeon dan Hyoyeonpun masuk kedalam dengan mengendap ngedap , takut takut salah satu pelayan melihatnya. Setelah dirasa aman , Taeyeon mengarahkan jarinya. Seakan mengerti Hyoyeon pun keluar dari dapur itu , Hyoyeon mulai mencari dimana ruangan cctv itu berada. Dan Taeyeon ia menyekap seorang pelayan wanita dan mengambil bajunya pelayan itu lalu memakainya. Ia kunci pelayan wanita itu didalam salah satu kamar mandi. Taeyeon lalu meluncurkan aksinya , ia membawa minuman pelayan tadi dan masuk kedalam ruangan bak seperti club itu. Taeyeon mulai mencari mr.Park dan orang yg memakai kalung kunci itu. Matanya menatap satu persatu orang orang itu. Bukan hanya Taeyeon , Yoona , Yuri dan Sooyoung pun mengedarkan pandangannya mencari pria pria itu. 

“arah jam 12 , aku menemukan pria itu. Kemeja merah, sedang duduk dimeja bar. Dekati dia!” bisik Taeyeon , ia memberikan minuman minuman itu pada orang orang disana. Sesekali pria paruh baya itu menggoda Taeyeon. 

Yoona mencari pria itu , ia menemukannya dan mulai mendekati pria yg sedang duduk manis di bar itu. 

“beri aku minuman juseyo” ucap Yoona dengan suara huskynya , membuat pria disebelahnya menengok kearahnya. Yoona tersenyum pada pria itu. 

“kau sungguh cantik” gumam pria itu , ia terus menatap wajah Yoona. 

“benarkah ?” 

“sungguh kau seperti dewi yg turun dari langit” Ucap pria itu , ia memegang tangan Yoona. Meremasnya lembut. 

“mau berdansa denganku ?” tawarnya , ia mencium punggung tangan Yoona. Dan Yoona hanya mengangguk. 

Mereka berdansa layaknya sepasang kekasih , membuat semua mata tertuju padanya. Yoona terus memandang wajah pria itu , sesekali melihat kalungnya. 

“aku sudah pakaianmu , itu terlihat pas ditubuhmu” ucapnya , Yoona hanya tersenyum. 

“dan aku suka gaya rambutmu , pony mu dan juga kalung ini” kata Yoona , pria itu terkekeh. Saat tubuh Yoona memutar ia tersandung kakinya sendiri dan dengan sigap pria itu menolongnya. 

peluang

Yoona dengan cepat menarik kalung itu. Yuri dan Sooyoung pun mendekat kearah Yoona. Tangan Yoona memegang tangan Yuri memberikan kalung itu dan berpindah tangan. Yuri dengan cepat memasukan kalung itu kedalam saku kemejanya. 

“Noona gwenchana ?” tanyanya dan melepaskan tubuh Yoona dari pelukan pria itu. Yoona hanya mengangguk. 

“gomawo” ucap Yoona kepada pria itu , pria itu hanya tersenyum menanggapi. 

“aku harus pergi” 

“wae ? Kenapa cepat sekali ?” 

“ini nomer ponselku , kita akan bertemu lagi. Di tempat lain” ucap Yoona dengan suara menggoda , pria itu mengambil kertas itu. Ia tersenyum senang. 

“aku akan menghubungimu secepatnya” 

“aku menunggu” katanya dan memberikan wing mautnya, dan pergi meninggalkan pria itu. 

“yaass!!” girangnya , membuat orang orang disana memandang aneh. 


                                Tbc 

GG ! (capther 2) 

GG ! (capther 2) 

Annyeong guys , btw gue mau ngasih tau nih. Ff action gue ini asli bikinan gue sendiri , gak copas dari ff manapun. Kalian pernah nonton Charly angels gak ? Nah gue terinspirasi dari film itu , jadi tolong hargai tulisan gue yah. 🙂 oke dah lanjut kalo gitu. 


Main Cast : Kim Taeyeon , Tiffany Hwang

Original Cast : All member GG , Jessica , Nichole 

Genre : YuRi , Action 


Enjoy ~~~ 


Taeyeonpun mengantarkan gadis itu keluar dari mansion ini , ia terus berjalan dengan waspada agar tidak ketahuan oleh penjaga mansion ini. Taeyeon terus berjalan kearah pintu keluar itu. Ia buka pintu itu dan terlihat Hyoyeon disana , dengan mata yg fokus melihat tabnya. 

“hyo!” Taeyeon mengatur nafasnya sesaat , merasa dipanggil hyoyeonpun menoleh. 

“bawa dia ketempat aman , aku akan lansung ke rencana b” 

“T-tapi didalam sungguh kejam, k-kau tidak bisa menerobos” ucap gadis itu , terpancar ketakutan luar biasa di matanya. Taeyeon hanya tersenyum menanggapinya

“Gwenchana , hyo. Bawa dia , aku pergi” 

“berhati hati lah taeng” teriak hyoyeon , setelah itu hyo membawa gadis itu pergi ketempat persembunyiannya. Hyoyeon membawa gadis itu kemobilnya.

Di tempat lain , Yoona rupanya sedang menangis membuat penjaga itu kebingungan. Ia menangis tersedu , ketiga penjaga itu hanya menggaruk kepalanya bingung entah apa yg harus dia lakukan. 

“Noona , kau mabuk. Rumahmu dimana ?” salah satu penjaga itu bertanya , namun Yoona malah menangis. 

“k-kau jahat hiks” lirihnya gaya bicaranya pun seperti orang mabuk. Yoona mengeluarkan lipstiknya , lalu mengarahkan tepat dijantung penjaga itu. 

“aku akan menembakmu , kalian jahat!” katanya sambil menodongkan lipstik itu , salah satu penjaga tertawa melihat tingkah mabuk Yoona. 

“noona, itu lipstik. Aigoo kau mabuk berat rupanya, Noona ingin bermain bersama kami ?” seringai kecil nampak di wajah penjaga itu , Yoona meluncurkan aksinya ia dekatkan jaraknya pada sang penjaga dan 

Shoot 

Shoot 

Shoot 

Tiga penjaga itu terkapar. Lipstik itu bukan sembarang lipstik , itu adalah senjata penemuannya. Ia tersenyum bangga melihat tiga penjaga itu kejang kejang. 

“terimakasih sudah mau bermain denganku~”gumamnya , ia memegang lagi lipstik itu lalu menciumnya , dan memasukannya lagi kedalan kantong. 

Yoona mulai masuk kedalam mansion itu , ia sangat waspada. Bagaimanapun ini bukan sembarang mansion biasa , bisa saja jebakan ada dimana mana. Ia terus melangkah masuk. 

Sementara YuRi sedang berjalan mengendap endap , ia melihat satu penjaga yg membelakanginya. Perlahan namun pasti Yuri memegang kepala penjaga itu dan kembali memutarkannya membuat penjaga itu tewas seketika. Yuri menyeret penjaga itu , menyembunyikannya agar tidak ketuan penjaga yg lainnya. Ia kembali berjalan , mansion ini penuh dengan pintu. Yuri terus berhati hati. 

Taeyeon menaiki tangga , menuju lantai atas dimana Mr.Park berada disana , ia terus melangkah dan berhati hati. Ia menemukan sebuah lorong diujung ruangan ini , Taeyeon terus berjalan kepalanya tidak berhenti menengok kekanan dan kekiri. Taeyeon terus melangkah mendekat menuju pintu putih itu , semakin dekat. Ia buka perlaha n pintu itu dan tidak terkunci , Taeyeon masuk kedalam ruangan clasic itu. Sepi ruangan itu sangat sepi , Taeyeon mengitari meja. Ia mengeluarkan sebuah benda kecil , diselipkan di sekitaran buku buku yg berada di rak itu. Taeyeon terkaget saat mendengar suara entah tak tau apa itu , ia segera waspada. 

“Taeng , keluar dari ruangan itu secepatnya. Kita telah ketauan, ppali!” 

“jinjja?” 

“ppali , semua sudah disini. Kita menunggumu” 

“baiklah”

Taeyeon segera berlari keluar , ia tetap waspada pada langkahnya. Ia bersembunyi saat melihat salah satu penjaga itu. Teyeon kembali mempercepat langkahnya , ia turuni anak tangga itu. 

“hyo pintu keluar” Taeyeon terus berjalan cepat , ia bingung akan pintu keluar karna banyaknya pintu. 

“arah jam 12 , belok kanan itu pintu keluar. Ppali” Ucapnya , Taeyeon segera berlari , menuju pintu keluar. 

Door!

Sebuah tembakan melesat , membuat Taeyeon segera bersembunyi. Baku tembak pun terjadi , Taeyeon terus menembak penjaga itu. Penjaga itu pun tak mau kalah , mereka menembak kearah Taeyeon yg bersembunyi dibalik tembok itu. Taeyeon memutar otaknya , ia harus berjalan kesebrang sana. Tapi tembakan tidak berhenti diluncurkan oleh penjaga itu. Ia mengintip , lalu mengarahkan pistolnya kearah tiga penjaga itu. 

Shoot! 

Satu penjaga jatuh tersungkur karna Taeyeon menembak tepat di dadanya , mulai menemukan celah. Taeyeon segera berlari kearah dimana pintu keluar itu, penjaga itu terus menembak Taeyeon. Taeyeon telah berhasil keluar dari mansion itu , dan dengan cepat memasuki mobilnya. lalu pergi meninggalkan mansion itu. Taeyeon melihat lengan kanannya yg tergores timah panas itu. dan ia berdecak. 

~~

Mereka pun langsung pulang kerumahnya , dimana ada seorang gadis ikut bersamanya. 

“masuklah” ucap sooyoung , gadis itu hanya mengangguk. Ia kemudian masuk kedalam rumah itu , dan betapa terkejutnya ia saat melihat isi rumah ini. Sungguh megah , pikirnya. 




Gadis itu tak henti henti melihat kagum rumah ini , ini sungguh besar. 

“hey kau!” Gadis itu menoleh kearah suara 

“siapa namamu ?” tanya gadis tinggi itu. 

“stephanie , kau bisa memanggilku Tiffany” balasnya. 

“kau bukan orang asli korea ?” 

“ne, aku lahir di L.A tapi aku besar disini.” jelasnya , sooyoung hanya menganggukan kepalanya. 

“minumlah” kini Hyoyeon memberikan teh hangat untuk Tiffany. Dan Tiffany menerimanya 

“gomawo” ia membungkuk 

“tidak usah formal begitu Tiffany-ssi , oh aku Hyoyeon. Gadis jangkung ini Sooyoung. Itu Yuri , dan itu Yoona si maknae , dan…. Ah itu Taeyeon dia yg tertua disini kekeke” Jelasnya. Tiffany hanya tersenyum 

“annyeonghaseo Tiffany imnida” ucapnya , ia kembali tersenyum. Membuat kelima gadis itu mematung melihatnya. 

“cantik” gumam Taeyeon , membuat semua mata tertuju padanya. Jantungnya kembali berdetak saat melihat senyuman itu. 

“w-waeyo ? A-apa yg kau lihat ? A-aku hanya m-mengatakan y-yang sebenarnya”ucapnya gugup lalu melangkah pergi , Tiffany hanya tersenyum melihat bagaimana lucunya gadis yg menolongnya itu. 

“cute” gumamnya dan sekarang seluruh mata tertuju pada Tiffany , yg di pandangnya hanya tersenyum kaku. 

“dimana kau tinggal , aku akan mengantarkanmu besok pagi” tanya Yuri , dan meminum kopi yg dia buat tadi. Tiffany menundukkan kepalanya , wajahnya murung. 

“a-aku… Bolehkah aku tinggal disini sebentar saja ? Hanya sementara , jika aku mendapat pekerjaan , aku akan pergi dari rumah ini sungguh. Kumohon” ujarnya lirih , Tiffany tidak ingin memberitahukan yg sebenarnya. Itu akan membuat ia merasakan sakit yg teramat sangat dan menangis. keempat gadis itu seperti sedang berfikir. 

“kau boleh tinggal disini , untuk sementara” ucap Taeyeon. 

“unnie tapi-” 

“biarkan Yoong , hanya sementara bukan ?” 

“baiklah , kau boleh tinggal disini”  Tiffany tersenyum bahagia , ia melangkah mendekat kearah Taeyeon lalu mencium pipinya. Membuat tubuh Taeyeon menegang dan jantungnya yg berdetak tak karuan. Hyoyeon dan yg lainnya hanya terbengong melihat itu, pasalnya Taeyeon sudah lama sendiri. Ia sudah pernah dicampakan oleh mantannya dulu. Dan sampai sekarang ia belum memiliki seseorang lagi. 

“eheemmm” Yoona mencairkan suasana, Taeyeon juga seakan kembali dari kesadarannya. 

“aku akan tidur duluan” ucapnya cepat , sangat cepat ia pergi meninggalkan semuanya. Tiffany yg menyadari betapa bodohnya hanya mengutuk dalam hati. 

“baiklah Tiffany , kau bisa tidur dikamar atas. Itu kamar untukmu, dari tangga itu kau belok kekiri pintu yg tengah itu kamarmu” Kata Sooyoung. Tiffany mengangguk dan melangkah pergi. Ia terus melangkah menaiki tangga dan mulai mencari kamarnya, Tiffany bingung sekarang. Disini banyak pintu , dan ia lupa perkataan sooyoung tadi. Ia mendekat kearah pintu coklat itu , ia sempat ragu. Tapi ia meraih knop pintu itu dan membukannya. Ia masuk kedalam ruangan itu , melihat sekitar. 

“perpustakaan ?” gumamnya , ia melangkah masuk kedalamnya. Melihat buku buku itu. Ia kagum akan rumah ini. Tiffany terus melihat buku buku itu , ia melihat sebuah buku sedikit keluar dari barisannya. Ia memasukan buku itu hingga sejajar dengan buku buku yg lain, dan betapa terkejutnya dia saat rak buku itu menggeser dan terbelah menjadi dua. Tiffany membelalakan matanya , ia menutup mulutnya. Ia tidak percaya apa yg ia lihat, ratusan senjata api tersimpan rapi diruangan itu. 


Tiffany terus menatap tak percaya apa yg ia lihat sekarang , karna penasaran ia melangkah masuk kedalam ruangan tersembunyi itu. Ia menatap senjata itu. 

“apakah ini asli ?” Gumamnya , Tiffany terus menatap pistol pistol itu. 

“itu asli bodoh” sebuah suara mengagetkannya , ia melihat sooyoung di belakangnya. 

“j-jjinja ?” 

“cks~ apa kau tidak pernah tau senjata api yg asli dan palsu ?” tanyanyaa , Tiffany hanya menggeleng polos. 

“ikut aku!” Katanya , Sooyoung mendekat kearah Tiffany. Ia tersenyum melihat wajah bingung Tiffany. Sooyoung menarik tangan Tiffany , dan melangkah mendekat tembok itu. Ia memencet tombol di sebelah sniper itu dan pintupun berputar , Tiffany memegang erat lengan Sooyoung. Membuat gadis tinggi itu tertawa. Kali ini Tiffany membesarkan kedua matanya , senjata disini sungguh banyak. Ia melihat kearah Sooyoung dan Sooyoung hanya tersenyum , ia melangkah kedepan diikuti Tiffany yg masih syok dengan yg dia lihat. 


“Ini…” Tiffany tidak bisa berkata apa apa lagi , ia menatap takjum. Ia memegang salah satu sniper lalu menyimpannya lagi. 

“waeyo ? kau bisa ambil satu jika kau mau” ucapnya , tangan Sooyoung sedang membersihkan pistol miliknya. 

“t-tidak , aku tidak bisa menggunakannya” 

“mwo ?? Ahh arrasso ” ucapnya , dan kembali membersihkan pistolnya. 

“aku akan mencari kamarku , annyeong” katanya , Tiffany keluar dari tempat rahasia itu. Sooyoung hanya menggelengkan kepalanya. 

Tiffany terus mencari kamarnya , ia bahkan lupa menanyakan kamarnya. Ia terus mengingat ngingat dimana kamarnya. Tiffany melangkah mendekat ke pintu tengah itu , seingatnya Sooyoung memberi tahu kamarnya di pintu tengah. Ia masuk kedalam kamar itu, lagi lagi ia dibuat kagum akan rumah ini. Kamar ini sungguh elegant serta clasic modern , ia melangkah masuk dan melihat seisi kamar ini.


“awesome” gumamnya  , ia melihat lihat setiap lukisan yg tergantung di dinding kamar ini. Ia melangkah kearah jendela kaca besar itu , terpampanglah kota seoul. Dengan lampu lampu yg membuat semakin indah. 

“omoo, Ya! Sedang apa kau dikamarku ?!” tanyanya kaget , Taeyeon baru selesai mandi dan ia hanya menggunakan piyama birunya saja. 

“ah mianhae , aku kira ini kamar ku. Aku tidak tau jadi aku pikir ini kamarku, mianhae” ucapnya , ia menundukan kepalanya. 

“aaiishhh apa mereka tidak mengantarkanmu ?” 

“tidak , mereka hanya memberi petunjuk saja” 

“aaaiishhhh” gerutunyaaa , ia berjalan kearah lemari besar itu. Memilih baju tidurnya. 

“kau mandilah dulu , itu kamar mandi ada diatas sana. Aku akan mencarikan baju untukmu” ucapnya dingin. Tiffany hanya mengangguk , dia juga butuh mandi. Badannya terasa lengket. 


                               Tbc


Masih awal awal jadi guys ~~ kekeke 

Komen juseyo! Bye! Boom! 💋

GG ! (capther 1) 

GG ! (capther 1) 

Main Cast : Kim Taeyeon , Tiffany Hwang 

Original Cast : All member GG , Jessica , Nichole 

Genre : YuRi , Action. 


Enjoy~ 
Disebuah rumah yg terbilang mewah itu , terdapat 5 gadis yg menghuninya. Gadis-gadis itu bukan gadis biasa pada umumnya , gadis-gadis itu mempunyai masalah. Mungkin remaja lain akan takut jika bersangkutan dengan kasus kasus pembunuhan atau semacamnya , pasti mereka akan waspada ketika diperjalanan atau bahkan orang tua mereka menyewa beberapa bodyguard untuk menjaga mereka dari kejahatan yg ada di muka bumi ini. Tapi tidak untuk kelima gadis yg menghuni di sebuah rumah mewah yg terletak di Seoul ini. Rumah yg sangat mewah dan canggih. 


Kelima gadis ini mempunyai paras yg cantik , tubuh ideal dan juga kecerdasan yg sangat luar biasa. 

Kim Hyoyeon 

Gadis berambut pendek ini memiliki sifat dewasa sekaligus humoris , slalu bertindak konyol. Namun dia pintar dalam menghack semua data atau akun-akun penting. Ilmu teknologinya tidak bisa diragukan lagi. Ia jago dalam bidang komputer.
Choi Sooyoung 

Gadis penyuka semua jenis makanan , tiada hari tanpa makanan. Selalu yg di utamakan makanan , baginya makanan adalah surganya. Tapi kalian harus berhati hati jika bermain senjata api dengannya , dia adalah penembak jitu dan slalu tepat sasaran. Sekali tembak , You will dead!! 

Im Yoona 

Si maknae yg cerdas , dia sama dengan Sooyoung. ‘Food is my life’ begitu katanya. Dia bisa berakting menjadi siapapun. Menyerang lawan dengan penyamaran yg sangat apik. Aktingnya tidak bisa diragukan lagi. Dia bisa membunuh jika dia mau , tapi jika dia sedang berbaik hati ia hanya akan menghilangkan beberapa organ tubuh korbannya saja. 

Kwo Yuri 

Si gadis tanned dengan ilmu bela diri yg sangat baik , pembunuh liar. Ia akan bermain dengan korbannya secara perlahan tapi pasti korbanpun terbunuh ditangannya. Dia bisa menjadi malaikat maut kapanpun dia mau.!  

Kim Taeyeon 

Gadis tertua sekaligus ketua dalam geng , dia gadis serba bisa. Gadis pendiam dan dingin , tapi jika sedang marah atau apapun. Kalian bisa melihat aura pembunuh didirinya, bisa dibilang dia pembunuh kelas dunia. Dia tidak pernah meninggalkan jejak ketika sudah membunuh korban, polisi pun sulit menemukan identitasnya. 

Kelima gadis itu sudah sangat lama tinggal bersama , mereka korban dari pembunuhan berantai yg disebabkan seorang mafia kala itu. Keluarga mereka dibantai habis , hingga seorang pria dan wanita menolongnya dan membalaskan dendam kepada semua yg membunuh keluarga mereka. Tapi mereka tidak akan langsung membunuh melainkan membongkar semua kejahatan kejahatan yg diperbuatnya dan menjebloskannya ke penjara. Mereka di latih hingga menjadi sekarang , mereka dilatih hanya untuk membalaskan dendamnya saja. Tidak untuk menjadi pembunuh bayaran atau semacamnya. Mereka juga menyelamatkan negaranya dari para koruptor koruptor negara. Hingga akhirnya mereka tumbuh menjadi gadis gadis dewasa.

“Lihatlah , bukankah kasus Mr.Park sudah selesai ?” Ucap gadis berambut pendek itu , ia sedang mengutak atik tabnya. 

“tidak , seseorang memberitahukan berkas palsu kepada pihak kepolisian tadi pagi” sahut gadis tanned itu. 

“Shit! Jadi kita salah sasaran ?” kini gadis blonde berambut panjang berdecak kesal. 

“Oh, sepertinya Mr.Park telah merencanakan sesuatu” 

“guys , kemari lihatlah!” hyoyeon menyalakan Tv besar itu menyambungkannya dengan tabnya , terlihatlah sebuah gambar dimana seorang pria paruh baya sedang menaiki helli hopter. 

“Mr.Park melarikan diri lewat atap gedung , yg kita tangkap kemarin bukan Mr.Park melainkan korban pembekapan Mr.Park” 

“shit! Mengapa kita bisa salah sasaran” 

“Tunggu, bukankah semua cctv yg berada di gedung itu telah kau blokir semua hyo ?” 

“ya aku memang sudah memblokirnya taeng , Tapi tidak ada cctv di tangga darurat. Lihat lah semua cctv hanya mengarah pada bagian bagian tertentu saja , dan cctv untuk tangga darurat itu tidak ada” jelas hyoyeon , ia mematikan tv itu dan menyimpan tabletnya di meja. Mereka duduk melingkar , tiba tiba sebuah telpon rumah berdering. Yoona yg dekat dengan letak telpon pun segera mengangkatnya. 

“yeobseo ?” 

“ahh , arraseo” 

“hyo , nyalakan tv itu. Sooman ahjjusi ingin berbicara” ujarnya , Hyoyeonpun menyalakan lagi tv besar itu dan memencet tombol merah , terpangpanglah seorang pria paruh baya dilayar besar itu. 

“girls ada masalah penting yg harus aku katakan , kita salah menangkap sasaran” 

“kami sudah tau” 

“Good , aku punya sedikit informasi dimana Mr.Park sekarang berada. Dia masih berada di korea , tepatnya di busan. Kalian bisa menghabisinya disana , tapi sekali lagi aku ingatkan. Kalian harus berhati hati” 

“kapan rencana itu kita mulai ?” 

“Jangan terburu buru , kalian harus mendiskusikannya dulu. Karna yg aku tau tempatnya sangat jauh dari kota , aku akan mengirimkan beberapa gambar dan alamatnya” 

“baiklah , aku akan menunggu alamat dan gambar darimu. Setelah itu aku akan memulai rencana” 

“baiklah , aku akan segera mengirimnya. Dan jangan pernah menganggap remeh Mr.Park!” 

“arraseo” 

“oke girls , see you !” 

Tv pun mati dengan sendirinya , kelima gadis itu mulai menunggu alamat dan gambar yg dikirim pria tadi yg tak lain adalah yg mengurus dan melatihnya. 

Bip

Ponsel kelima gadis itupun berdering menandakan pesan masuk. 

“sebuah mansion , cukup megah” ucap sooyoung setelah melihat gambar tersebut 

“bukankah ini dekat dengan pantai ?” 

“aku rasa Mr.Park benar benar kaya” 

“oke guys , kita bisa memulai rencana kita.” ucap Taeyeon setelah mengamati gambar tersebut. 

“Hyo , segera cari alamat ini dan blokir semua cctv di tempat atau jalanan yg berada di dekat mansion ini. Jangan ada yg terlewatkan” Perintahnya , Hyoyeon mengangguk dan segera pergi memasuki tempatnya dan langsung melacak tempat tersebut. 

“Yoong kau bersiap siap , pergi ke kantor polisi dan bawa berkas palsu itu lalu bebaskan korban” 

“apa berkas palsu itu penting Taeng ?” 

“kita bisa jadikan bukti soo , bagaimanapun juga Mr.Park bukan orang sembarangan” Ucapnya dan Sooyoung hanya menganggukan kepalanya. 

“Soo , kau siapkan senjata. Aku yakin akan ada permainan seru lagi disana” katanya , Taeyeon tersenyum penuh arti.

“siap kapten!” Sooyoung langsung melesat ketempat senjata yg ia miliki dirumah ini. 

“Yul , seperti biasa. Habisi yg menghalangimu , aku tidak akan melarangmu membunuh siapapun lagi sekarang” ucap Taeyeon , Yuri hanya tersenyum menanggapinya. 

“guys , bisa kemari sebentar ?” teriak hyoyeon , yg langsung diserbu para gadis itu. 

“lihatlah , aku berhasil menghack semua cctv yg ada. Aku ragu kita bisa masuk kedalam dan menangkap Mr.Park” ucapnya , matanya fokus pada layar layar itu. 

“kau lihat , semua pintu terdapat penjaga dan mereka sangat banyak” hyoyeon memperlihatkan vidio cctv itu 

“dan lihat ini , didalam mansion ini terdapat banyak pintu. Aku yakin semua itu jebakan” ucapnya semua mata terfokus pada tv sedang itu , hyoyeon menggerakan mouse komputer dan satu tangannya menari nari di atas keyboard. 

“lihat pintu putih itu , aku rasa ini ruangan Mr.Park” 

“baiklah , siapkan semuanya. Malam ini kita akan berangkat , hyo terus pantau cctv itu. Yoong kau cepat ambil berkas itu dan segera kembali, soo siapkan senjata lebih banyak. Yul kau dan aku akan mengatur semuanya.” jelasnya dan mendapat anggukan dari semuanya. 

~~~~

Mereka telah siap untuk rencana menangkapan Mr.Park yg merupakan mafia terbesar , pembunuh sadis berdarah dingin itu. Persiapanpun telah mereka lakukan, Mereka menggunakan kostum yg biasa mereka pakai , melapisinya dengan jubah hitam mereka. Taeyeon , Sooyong , dan Hyoyeon memasuki mobil sport canggih miliknya. Sedangkan Yuri dan Yoona lebih menaiki Motor sport. Merekapun mulai melajukan kendaraannya , menyelesaikan misinya.  

Sekitar setengah jam perjalanan , merekapun tiba di tempat yg ia yakini rumah Mr.Park. Sebuah Mansion yg cukup besar. 

“ini lebih indah dari yg di gambar” ucap sooyoung , ia melihat kagum mansion itu. Tangannya memegang snak dan memakannya , kebiasaannya saat melakukan misi. 
“soo , arah jam 3” 

“I know ~” ucapnya , lalu mengarahkan snipernya kearah kepala penjaga itu. 

shoot 

Shoot 

Shoot 

3 penjaga itu terkapar , sooyoung memakan lagi snak yg ia bawa. 

“finished~” 

Sedangkan Yuri ia masih mengendap ngendap , kepalanya tidak berhenti menengok kearah manapun. 

“Yul , arah jam 12. Empat penjaga kau bisa melakukannya ?” ucap Hyoyeon , ia sedang memantau cctv di mobilnya. Yuri yg mendegar itupun mulai berjalan secara perlahan , ia sedikit merilekskan tubuhnya. Yuri berjalan mengendap kearah seorang penjaga itu , Ia memegang kepala pria tegap itu memutarnya hingga tulangnya berbunyi. Yuri menendang penjaga yg mencoba memukulnya , perkelahianpun tampak terjadi. Yuri terus menghindar , ia mengeluarkan pisau lipatnya. Lalu melemparkannya tepat di dada penjaga itu membuat luruh dan tak bernafas lagi. Yuri terus melawan dua penjaga lagi , menghindar dan mencari celah untuk melawan. 

“akh!” ringisnya saat salah satu penjaga itu memukul wajahnya. Yuri bisa merasakan darah di sudut bibirnya. Ia menyentuh ujung bibirnya dan benar saja ada noda darah dijarinya, Yuri tersenyum. Kedua penjaga itu kembali menyerang yuri , dengan sigap yuri menghindar dan memberi sedikit pukulan keras. Yuri mencabut pisau lipat dari tubuh penjaga yg sudah tak bernyawa itu , ia kembali melemparkannya dan shoot! Tetap sasaran. Ia kembali menghajar satu penjaga lagi hingga babak belur dan tak bernyawa. yuri mengelap keringat yg mengalir dipelipisnya. 

“Finished too” ucapnyaa. Ia segera masuk kedalam mansion itu. Hyoyeon terus memberi arahan , ia melihat fokus layar itu. Dimana sahabat sahabatnya sedang meluncurkan rencananya. 

“Taeng, berhati hatilah. Salah satu pintu itu ada jebakan” Hyoyeon memperingati. 

“aku tau hyo” ucap Taeyeon , Taeyeon kembali berjalan mendekat kearah pintu itu. Ia mendengar tangisan seseorang didalam sana , ia terus menodongkan pistolnya kedepan. Taeyeon terus mendekat tangisan semakin terdengar ditelinganya. Ia membuka pintu itu , tapi dikunci. 

“Ya! Taeyeon jangan masuk , apa yg kau lakukan” ucap Hyoyeon disebrang sana. 

“aku mendengar seseorang menangis hyo” 

“tidak! itu jebakan Taeng, fokuslah. Ruangan Mr.Park ada dilantai atas” 

“ini bukan jebakan hyo , aku mendengarnya” ucap Taeyeon , ia melihat kunci yg berada di meja pinggir pintu itu. Ia segara membuka pintu itu , ia masuk dengan berhati-hati. Disana ia melihat seseorang terikat , mulutnya tertutup oleh kain. Gadis itu meronta , Taeyeon mendekat tapi gadis itu semakin ketakutan melihatnya. 

“ssstttttt aku akan menolongmu” Gadis itu mengangguk mengiyakan. Taeyeon membuka penutup mulut gadis itu. 

“guys, aku menemukan sandera disini. Aku rasa dia korban Mr.Park” Taeyeon kembali membuka ikatan gadis itu. Setelah lepas semua , gadis itu memeluk Taeyeon erat. Tangisnyapun pecah. 

“tolong aku, kumohon” isak gadis itu, Taeyeon tercengang baru sekarang ia dipeluk oleh seorang gadis. Jantungnya berdetak tak menentu. 

“kumohon” ucapnya lagi , kini kedua bola mata yg membengkak itu menatap kedua mata Taeyeon. Jantung Taeyeon berdetak semakin keras saat kontak matapun terjadi. Ia melihat gadis itu dari atas sampai bawah , ia melihat luka lebam disekitar tubuhnya. Gadis itu hanya menggunakan tangtop dan hotpans saja. Taeyeon segera membuka jubahnya dan memakaikan kepada gadis itu. Ia tidak tega melihat keadaan gadis itu. 

“ikut aku, aku akan membantumu” ucapnya , Taeyeon menarik tangan gadis itu. Ia juga memasang badan , bersiap jika ada penjaga yg lewat atau apapun. 

“hyo, kau tau dimana jalan keluar? Aku akan menyelamatkan gadis ini dulu , setelah itu aku akan langsung ke rencana B” 

“arah jam 5 , itu pintu keluar. Aku akan menunggumu di gerbang.” 

“baiklah” 

Taeyeon terus menarik gadis itu , ia waspada. Langkah gadis itupun berhenti membuat Taeyeon juga berhenti , ia menengok kearah belakang menatap gadis itu. Gadis itu menunjuk kearah samping dimana dua penjaga sedang memantau. 

“Ya!” teriakan penjaga itu membuat gadis itu mengeratkan genggamannya. Taeyeon yg tau gadis itu ketakutan memasang badannya. Ia segera menghajar penjaga yg mulai menyerangnya , dengan satu pukulan penjaga itu jatuh tersungkur. 

“lepas, kumohon lepaskan aku” 

Taeyeon menolehkan kepalanya kebelakang saat gadis itu meronta , Taeyeon mebelalakan matanya saat penjaga itu memukulnya hingga jatuh tersungkur. Taeyeon mengeraskan rahangnya , ia menendang kuat kuat tubuh pria itu dan menghajarnya berkali kali membuat penjaga itu tak sadarkan diri. 

“gwenchana?” ucapnya , terlihat jelas rasa khawatir di wajah Taeyeon. 

“aku… aku takut” Taeyeon memeluk gadis itu , ia bisa rasakan tubuhnya bergetar hebat. 

“aku disini” ucapnya, ia menghapus bercak darah yg keluar dari sudut bibirnya. Taeyeon menggenggam lagi tangan itu. Dan membawanya pergi sebelum penjaga lain melihatnya. Gadis itu hanya mengikuti kemana Taeyeon membawanya , ia bersyukur akan itu. Jantungnya kembali berdetak tak menentu , ia melihat tangan yg saling menggenggam itu. Entah mengapa membuatnya nyaman, ia tersenyum dalam diam. 
                              Tbc


Ff baru guys , haduuuhhh jam 1 malem masih ada yg melek ?? 

Semoga suka yaahh , ini ff action pertaman gue. 

See you guys ! Bye! Boom! 💋 

Little by Little (capther 9)

Little by Little (capther 9)

Main Cast : Tiffany Hwang , Kim Taeyeon , Jessica Jung 

Original Cast : Kwon Yuri , Im Yoona , Juniel 

Genre : YuRi , Hurt , Sad , Romance 



Enjoy ~~~ 


“Appa kumohon , aku mencintai kalian. Aku juga mencintai Tiffany, kumohon Appa kumohon.” Taeyeon mengangis sekarang. Sungguh hatinya sakit saat Appa Kim tetap tidak merestui hubungannya. 

“Pikirkan saja, aku memberimu kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua dengan gadis miskin itu. Hanya satu minggu, setelah itu kau tidak boleh lagi menemuinya!” Appa Kim memandang tajam kearah Taeyeon, Taeyeon menundukkan kepalanya. Ia menangis tertahan. 

“A-aku tidak bisa Appa” isaknya lirih , Appa Kim mengeraskan rahangnya. 

“baiklah, jika kau masih ingin bertahan dengannya. Jangan salahkan Appa jika ada apa apa dengan gadis miskin itu!” ancamnya , Taeyeon mendongakkan wajahnya tak percaya dengan apa yg Appanya ucapkan. 

“Appa” hanya kata itu yg keluar dari mulutnya, airmata tampak lebih banyak mengalir. 

“kau putuskan gadis itu, atau Appa akan membuatnya menderita?!” ancaman kembali ia dapatkan, Taeyeon ingin berteriak , menjerit sekeras yg dia bisa. Tapi semua seakan tertahan. Ia ingin marah pada Appa dan Eommanya. 

“beri aku satu minggu untuk bersamanya, setelah itu aku tidak akan menenmuinya lagi.” Ucapnya, senyuman kecil nampak terlihat di wajah Appa dan Eomma Kim. 

“Tapi jangan pernah kau menyuruhku , atau mencoba menjodohkan ku dengan siapapun. Karna aku tidak akan menikah kalau bukan dengan Tiffany.” akhirnya membuat senyuman di wajah Appa dan Eomma Kim menghilang. 

“aku tidak percaya kalian orang tuaku, aku meragukannya akan hal itu” Katanya, mengusap bersih air matanya. Lalu pergi meninggalkan orang tuanya yg mematung mendengar perkataan anaknya itu. 

Taeyeon membanting pintu itu sekeras mungkin , ia kembali ke meja makan dan hanya mendapatkan Juniel dan anjingnya yg berbulu hampir semua Hitam itu sedang asik bermain di sofa sebelah ruang makan. 

“Tiffany , eodiga ?” Tanyanya , Juniel melirik kearah Taeyeon lalu tersenyum. 

“pulang kerumah mungkin , dia terburu buru” ucapnya lalu menggendong anjing hitam itu. 

“aaaiisshhhh” Taeyeon langsung melangkah pergi keluar , tidak menghiraukan teriakan Junniel yg memanggil namanya. Ia mencari di halaman depan rumahnya , berharap Tiffany sedang melihat lihat atau sebagaimananya. 

“Panny-ah!” Teriaknya , matanya terus melihat pekat pekat kearah manapun. Ia mengacak rambutnya saat keheningan yg ia dapat. Cepat cepat Taeyeon memasuki mobilnya dan berlalu pergi mencari Tiffany. 

Ditempat lain , Tiffany sedang berjalan menyusuri jalanan di pinggir sungai han. Tempat keluh kesahnya. Tatapannya kosong , fikirannya sedang berkecamuk. Hatinya berteriak kesakitan , ia lelah dengan hidupnya. 

Flashback

“kau seharusnya tau diri Tiffany, kau tidak pantas untuk Taeyeon” perkataan Junniel lagi lagi membuat hati Tiffany ngilu. 

“kau bersih kukuh mempertahankan hubungan yg tidak direstui oleh orang tua Taeyeon, cks~ dimana harga dirimu Tiffany” ucapnya dengan nada mengejek

“bisakah kau berhenti berbicara ?! Aku tidak mengenalmu sebelumnya , jadi kumohon jangan ikut campur urusanku” kata Tiffany menatap tajam kearah Junniel , Junniel hanya tertawa mengejek mendengar perkataan Tiffany. Juniel berjalan kearah Tiffany.

“kau! Ikut aku” Junniel menarik Tangan Tiffany, Tiffany sempat menolak namun tenaga Junniel terlalu besar. Tiffany mengikuti Junniel menuju sebuah pintu putih besar itu. 

 

“Sekarang kau tinggal pilih , kau pilih orang tuamu atau gadis miskin itu!”

Deg

Jantung Tiffany seakan berhenti sesaat , ia kenal betul suara orang didalam sana. Ia menutup mulutnya , haruskah ia menyerah lagi ?! Itu pilihan yg amat sangat sulit  

“appa kumohon , aku tidak bisa memilih kalian berdua. Kalian sangat berarti dihidupku”

Airmata mengalir dari mata indahnya , ia menutup mulutnya saat mendengar suara Taeyeon yg memohon seperti itu. 

“kau tinggal memilih Kim Taeyeon” 

Tiffany memejamkan matanya saat mendengar suara pria paruh baya itu penuh dengan penekanan. Juniel memasang seringai kecil saat melihat Tiffany menangis. Tiffany berlalu meninggalkan Junniel , ia sedikit berlari keluar dari rumah itu. Ia butuh waktu sendiri sekarang, ia perlu menenangkan pikirannya. Bagaimanapun ia tidak bisa memisahkan anak dan orang tua , Tiffany tidak akan sekejam itu. 

Flasback End


Tiffany Pov 

Hatiku sangat sakit , mengapa ujian ini slalu datang padaku ? Apa salahku sebenarnya hingga kau melimpahkan ujian sebesar ini padaku. Aku hanya mempunyai Taeyeon , tidak bisakah kau membiarkanku bahagia bersama Taeyeon?! Aku tidak meminta apapun lagi darimu Tuhan , aku hanya ingin bersamanya. Selamanya, tidak bisakah kau mengabulkan itu ? Aku tau kau maha adil , tapi menurutmu adilkah ini untukku Tuhan ? Disaat aku akan memulai hubunganku , kau malah mengujiku seperti ini lagi dan lagi. Aku ingin marah , aku kecewa. Sangat. Hatiku sakit , bahkan berkali kali. Apa kau tak memberi sedikit saja kebahagiaan untuk hatiku ?! Tapi aku tak bisa berbuat apa apa sekarang, aku tidak menyalahkanmu. Aku hanya menyalahkan diriku , mengapa aku bisa mencintai orang  berada seperti Taeyeon. 

“aaaaaaaaaaaaa” aku berteriak prustasi , tidak perduli orang orang melihat aneh kepadaku. Aku sedang tidak peduli dengan keadaan sekitar. Hati , mental dan pikiranku sedang kalut sekarang. Aku menangis , tidak kuat menahan semuanya. 

“Tiff?” Sebuah suara membuatku menolehkan kepalaku , aku melihat Jessica. Dan dia seorang diri tidak bersama kekasihnya. 

“omoo, waegeurae ?” Tanynya , aku tidak menjawabnya melainkan langsung memeluknya erat. Aku merasakan Jessica membalas pelukanku. 

“menangislah , jika itu membuatmu tenang” ucapnya , ia mengelus punggungku. Aku hanya menangis sejadi jadinya. 

Setelah lelah menangis aku dan Jessica sedang duduk di pinggir sungai han. Aku menatap lurus kedepan , Jessica juga. 

“aku tidak tau bahwa Appa Kim sekejam itu” Ucapnya , ia telah mengetahui semuanya. Aku telah menceritakannya. Aku hanya diam , tetap menatap lurus kedepan. 

“kabari Taeyeon , katakan kau disini bersamaku. Jangan membuat dia semakin khawatir Tiff” aku menoleh kearah Jessica ia menatapku dengan senyum manisnya. Aku melupakan Taeyeon. Pasti dia tengah mencariku sekarang, Jessica benar Taeyeon juga perlu berpikir jernih tentang masalah ini. Dan aku tidak ingin membebani pikiran kekasihku. 

Aku melihat ponselku , aku membelalakan mataku 

78 panggilan tak terjawab 

35 pesan 

Dan itu dari Taeyeon , ponselku sengaja aku senyapkan. aku membuka pesan pesan yg Taeyeon kirim padaku. 

‘Kau dimana mushroom? Beritahu aku’

‘angkat telponku, kau dimana?’ 

‘kumohon jangan membuatku khawatir, kau dimana miyoung-ah’ 

‘angkat telponku Tiffany!’ 

‘kau dimana sebenarnya’ 

Dan begitulah seterusnya , rasa bersalah mulai menghampiriku. Aku segera mengetikkan pesan lalu mengirimnya langsung. Tak lama kemudian sebuah panggilan masuk dan tentu dari Taeyeon. Aku langsung menggeser layar hijau dan mengangkatnya. 

“Ya! Kau dimana sebenarnya mushroom” ucapnya disebrang sana , aku mendengar jelas helaan nafas yg memburu. 

“mian Taetae, aku sedang bersama Jessica. Aku berada di sungai han sekarang. Sekali lagi aku minta maaf tidak memberitahumu-” 

“tunggu aku disana!” katanya dan Telponpun terputus , aku menghela nafas. 

“bagaimana?” Tanya Jessica , aku melihat wajahnya dan tersenyum 

“dia akan kesini” 

Tiffany Pov End

Author Pov

“baguslah, kau selesaikan dulu masalahmu Tiff. Jangan pernah lari dari masalah, itu akan mempersulit semuanya!” tuturnya , Tiffany tersenyum memamerkan eyesmilenya. Ia sangat beruntung mengenal Jessica. 

“gomawo” 

“Panny-ah!” Teriak seseorang , Tiffany berdiri menatap Taeyeon khawatir. Nafas Taeyeon memburu , matanya sembab sama seperti dirinya. Rasa bersalah mulai ia rasakan. Taeyeon berjalan kearah Tiffany , matanya menatap Tiffany. Taeyeon menarik tubuh Tiffany kedalam pelukannya , ia mengeratkan pelukannya. Seakan tidak akan memeluk lagi tubuh itu. 

“jangan pernah pergi tanpa kabar lagi , jeball” ucapnya bergetar, nafasnya memburu. Airmata mulai mengenang di pelupuk matanya. ia eratkan pelukannya. Tiffany hanya mengangguk , ia menangis. Bahkan terisak hebat

” tidak akan , maafkan aku” isaknya, tiffany tak kalah erat membalas pelukannya. 

“aku tidak akan membiarkanmu pergi” katanya yakin , Tiffany hanya mengangguk lagi. 

“bersabarlah kumohon” ucapnya bergetar , Taeyeon menangis. 

Jessica melangkah pergi meninggalkan sepasang kekasih yg memilukan itu , ada sedikit rasa nyeri di dadanya saat melihat Taeyeon memeluk erat Tiffany. Tapi ia membuang jauh jauh perasaan itu. Ia sudah mempunyai Yuri dan tidak akan pernah menengok kebelakang lagi. Lagi pula Tiffany sudah ia anggap sebagai sahabatnya. 


                                 Tbc


Satu kata buat Appa Kim ? 

Satu kata juga buat hubungan TaeNy ? 

Dan satu kata juga buat Junniel ?

Haduuhhh guys , bakal happy end atau Sad end nih ? Entahlah. Oke deh see you 

Komen juseyo ! bye! Boom 💋

Little by Little (capther 8)

Little by Little (capther 8)




Main Cast : Tiffany Hwang , Kim Taeyeon , Jessica Jung 

Original Cast : Kwon Yuri , Im Yoona , Juniel 

Genre : YuRi , Hurt ,  Sad , Romance


Enjoy ~ 


Sejak kejadian itu , Tiffany slalu melamun memikirkan hubungannya yg lagi lagi mendapat ujian. Tiffany sempat meminta cuti pada Yoona beberapa hari , dia hanya ingin memikirnya semuanya. Sungguh ini membuatnya bingung tak tau harus bagaimana lagi. Tiffany menghela nafasnya  lalu meminum lemon tea miliknya, ia kini sedang duduk sendirian di pojok cafe. Tiba tiba ponsel Tiffany berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Ia tersenyum saat tau siapa yg mengiriminya pesan. 

‘kau dimana Mushroom? Kau tidak bekerja lagi ?’ 

‘aku sedang berada di cafe dekat dengan kantormu taetae , aku masih cuti’ 

‘baiklah, tunggu aku disitu aku akan kesana 5 menit. Ada sesuatu yg akan aku bicarakan’ 

‘baiklah’

Alis Tiffany terangkat , perasaannya mulai tak tenang. Ia melirik keluar jendela besar itu , jantungnya mulai berdetak tak karuan. Entahlah setiap Taeyeon akan membicarakan sesuatu , perasaan tak tenangpun slalu menghapirinya. Tiffany melambaikan tangannya saat Taeyeon masuk kedalam cafe itu, Taeyeonpun menghampiri Tiffany. Mencium kening Tiffany saat sudah dihadapannya, kemudian duduk dihadapan Tiffany. 

“hanya minum ? Kau tak makan ?” Tanyanya saat melihat hanya minuman saja yg tersedia. 

“aku tak lapar tae” 

“tidak , tidak. Kau harus makan!” sergahnya Taeyeon mengambil buku menu yg ada dipinggir lalu melihat menu yg tertera di buku itu. 

“kau ingin makan apa Mushroom ?” tanya Taeyeon ia melihat Tiffany sekilas lalu kembali melihat buku menu itu. 

“aku tidak lapar tae, sungguh. Aku sudah makan” 

“Gotjimal!” 

“Sungguh aku sudah makan, kau saja yg makan aku akan menemanimu” 

“arra arra” Taeyeon mengangkat satu tangannya , waiterspun menghapiri mejanya. 

“aku pesan kopi” 

“hanya itu?” 

“itu saja” 

“baiklah tunggu sebentar” Ucap waiter itu lalu pergi. 

“kau tak makan ?” Tanya Tiffany 

“aku sudah kenyang” jawabnya dingin , Tiffany tau Taeyeon marah saat ini. 

“Kau marah?” Tanya Tiffany hati hati   Taeyeon melihat Tiffany sebentar lalu membuang muka kearah samping. 

“aku tidak marah” ketusnyaa. 

Taeyeon Pov 

Sebenarnya aku bingung harus mengatakannya bagaimana , aku takut Tiffany tidak mau menerima ajakanku saat ini. 

“Tae” panggilnya , aku menoleh kearahnya. 

“aku tidak marah mushroom” aku menyengir , dia hanya diam. Apakah sekarang dia yg marah ? 

“apa yg akan kau bicarakan Tae?” Tanyanya dengan wajah serius, aku menghela nafas berat. Ku genggam tangannya yg berada diatas meja. Aku menatap wajahnya. 

“Orang tuaku mengajak dinner, dia ingin aku membawamu kerumah. Kau mau ?” Kataku, aku melihat kedua bola matanya membesar. Dia hanya diam tidak mengatakan apapun, aku menggenggam erat tangannya. 

“kumohon, aku sudah mengatakan semuanya Tiffany” ucapku lagi, dia menatap wajahku. 

“a-aku hanya takut tae” ucapnya , matanya berkaca kaca. 

“ada aku disini , aku akan melindungimu. Aku janji” yakinku, aku sudah tidak peduli lagi jika orang tuaku tidak akan pernah menyetujuiku. Aku mencintainya, sangat. Aku akan melakukan apapun untuknya. 

Taeyeon Pov End 

Tiffany Pov 

Bukankah senang jika Orang Tua dari kekasihmu memintamu untuk bertemu dengannya, tapi itu tidak berlaku padaku. Yg aku rasakan hanya sebuah perasaan tak tenang, aku takut jika bagaimana dia membenciku atau apapun itu. 

“kumohon” suara lembut yg aku kenal betul itu menyadarkanku, Taeyeon mengeratkan genggamannya. Sudah kuputuskan, aku akan berjuang sekali lagi untuk Taeyeon. Aku mencintainya, dan aku tidak ingin hal bodoh yg dulu terulang kembali. 

“baiklah, aku mau” ucapku, Taeyeon menatapku dengan wajah kagetnya. 

“jinjja ?” aku hanya mengangguk mengiyakan. 

“gomawo” Dia mencium punggung tanganku, Taeyeon melepas genggamannya saat waiters membawakan kopi pesanan Taeyeon dan menyajikannya. Setelah itu berlalu pergi. 

“aku akan membelikan gaun untukmu, pakailah untuk nanti malam” ucapnya lalu mengambil kopi itu , meniupnya dulu lalu meminumnya. Sepertinya Taeyeon tau apa yg aku fikirkan, aku memang tidak mempunyai gaun apapun untuk menemui kedua orangtua Taeyeon atau sekedar hanya berpesta. 

“Tidak tae, aku akan beli sendiri nanti” kataku , aku hanya tidak mau merepotkannya. 

“aku akan membelikannya mushroom!” Ucapnya, wajahnya menatapku dingin. Aku sudah tidak bisa berbuat apalagi , Taeyeon si keras kepala! Aku hanya mengangguk lalu memamerkan eyesmile ku. 


Tiffany memakai gaun yg ia pilih sendiri tadi siang, sebuah dress berwarna hitam berlengan panjang. Tampak cantik , disekitaran lehernya terdapat motif. Rambutnya yg panjang bergelombang itu ia ikat setengahnya. Sungguh sempurna.



 Tiffany sedang memoles wajahnya di cermin , sedikit menggunakan lipstik. Hanya dandanan sederhana tapi ia sungguh terlihat cantik. Tiffany menolehkan wajahnya saat bell pintu rumahnya berbunyi. Ia berdiri sedikit merapikan poninya lalu melangkah pergi kearah pintu dan melihat Taeyeon , mata keduanya sama sama terkejut dengan penampilan keduanya. Tiffany menatap Taeyeon dengan mulut terbuka , sungguh ia terpesona. Taeyeon memakai t-shirt hitam polos di lapisi blezzer Pink berloreng , memakai celana jeans putih. Sungguh mempesona. 



Taeyeon terus menatap Tiffany dari atas hingga bawah , matanya menatap lekat lekat wajah cantik Tiffany. 

“Benarkah ini kau Mushroom ?” Tanyanya masih dengan menatap Tiffany kagum. 

“memang siapa lagi!” Ucapnya kesal 

“Omoo , kau cantik sekali Miyoung-ah” 

“aku tau , jadi kapan kita berangkat tae ?” 

“kau tak sabar princess ? Kajja” ucapnya , Taeyeon membukakan pintu mobil untuk Tiffany. 

“Silahkan princess” katanya dengan senyum manlynya , Tiffany hanya terkekeh. Lalu masuk kedalam mobil. Taeyeon menutup pintunya dan sedikit berlari lalu masuk kedalam mobil dan melajukannya. 

Diperjalan , Tiffany terlihat gusar. Ia menggenggam tangannya sendiri , meremasnya. Wajahnya melihat kearah luar jendela , melihat gedung pencakar langit yg menjulang tinggi itu. Tapi fikirannya menerawang kemana mana. 

“kau berbohong panny-ah” katanya tiba tiba , Tiffany menolehkan kepalanya kearah Taeyeon. Menatapnya bingung. 

“maksudmu?” 

“kau berbohong” 

“aku? Berbohong? Apa yg kau katakan?” ucap Tiffany bingung. 

“kau bilang , malaikat punya sayap. Tapi lihatlah bahkan kau tidak memiliki sayap” ucapnya lalu tersenyum. Tiffany memukul pelan lengan Taeyeon. Wajahnya memerah. 

“ohh wajahmu memerah , apa bidadari akan seperti itu jika mendapat pujian ?” ucapnya 

“Tae hentikan” 

“daebak! Aku tidak percaya berpacaran dengan seorang bidadari. Terimakasih tuhan” 

“Ya! Hentikan , kau berlebihan Taetae” 

“itu kenyataan princess” katanya , mereka saling tersenyum. Sebenarnya Taeyeon juga gugup , tapi ia tidak ingin memperlihatkannya. Itu akan membuat Tiffany semakin gusar. 

Sesampainya dirumah megah Taeyeon , Tiffany terlihat tak tenang. Jantungnya berdetak sangat cepat. Taeyeon menggenggam tangan Tiffany , ia juga sama. Gugup , tapi ia akan menghadapi apapun yg terjadi nanti. Taeyeon melangkah masuk kedalam rumahnya , Tiffany menatap kagum rumah Taeyeon. Ini bukan rumah , tapi Istana fikirnya. 

Mereka terus melangkah masuk , dan disana. Di meja makan , terlihat 3 orang yg mungkin sudah menunggu kedatangan mereka. Jantungnya kembali berdetak tak karuan. 

“mianhae terlambat , dijalan sungguh macet.” ucap Taeyeon. 

“Annyeonghaseo” Sapa Tiffany membungkuk dalam 

“duduklah” ucap suara pria paruh baya itu. 

Taeyeon segera menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Tiffany duduk, Tiffanypun duduk. Ia melihat Juniel ada disana menatapnya tajam. Taeyeon duduk disebelahnya. Suasana dimeja makan sangat hening , tidak ada percakapan. Appa dan eomma Kim juga belum bersuara. Mereka makan malam dengan keheningan. Setelah selesai , masih hening. Appa Kim melihat Tiffany yg terus menundukkan kepalanya, lalu melihat Taeyeon yg menatapnya dengan tatapan sulit diartikan itu. 

“Tiffany-ssi” Tiffany terkesiap saat mendengar suara bass itu 

“n-ne” jawabnya gugup 

“berapa lama kau mengenal anakku?” 

“s-sudah sangat lama, sekitar 6 tahun” Appa Kim mengangkat satu alisnya. 

“apa perkerjaanmu sekarang ?” 

“a-aku hanya seorang-“

“dia seorang pelayan apa , dan aku mencintainya” potongnya , Taeyeon melihat dengan dingin kearah Appa Kim. Appa Kim sempat menunjukkan wajah kagetnya lalu kembali dingin.

“kau mencintai anakku?” Tanya Appa Kim , Tiffany mengangguk. 

“a-aku sangat mencintainya tuan” jawab Tiffany. Taeyeon menggenggam tangan Tiffany , menguatkan Tiffany dan mengingatkan kalau dia akan ada disampingnya. 

“kau mencintainya , apa kau hanya ingin hartanya saja?” ucapan Appa Kim membuat hati Tiffany teriris perih , ia mengeraskan rahangnya agar tidak rapuh dihadapan semuanya. 

“maaf tuan , aku memang orang susah. Tapi aku tidak akan melakukan hal serendah itu.” ujarnya tegar. 

“begitukah?” 

“lalu kenapa kau terus mempertahankan hubunganmu dengan putriku kalau kau sadar kau orang susah” 

“Appa!” Taeyeon memperingati , ia melihat Tiffany menundukkan kepalanya. Genggamannya ia eratkan. 

“Jika aku tak menyetujui kalian berdua , apa kau masih akan mempertahankannya Tiffany-ssi?” Tanyanya lagi yg membuat hatinya berdenyut nyeri , Tiffany mengangkat wajahnya. Menatap Appa Kim 

“aku akan mempertahankannya tuan , aku mencintainnya.” 

“aku juga appa” Ucap Taeyeon yakin , Appa Kim mengangguk. 

“kau memilihnya dibanding Jessica yg sebanding denganmu Taeyeon?” 

“Ne , aku mencintainya appa. Kumohon restui kami” 

“kau memohon ? Daebak!” 

“Kau melupakan Juniel ?” 

“Tiffany-ssi kau tau , Taeyeon akan bertunangan dengan Juniel. Dan malah membatalkannya saat ia bertemu kembali denganmu, mengesalkan bukan?” 

“appa sudah kubilang aku tidak mau, Juniel sudah ku anggap adikku sendiri” 

“jadi, selama ini oppa hanya menganggapku adik? Setelah semuanya yg aku berikan kau hanya menganggapku adik?” Juniel menangis sekarang , Taeyeon bingung sekarang. Ini salahnya tidak mengatakan dari awal kalau ia hanya menganggap Juniel hanya sebagai adik. 

“aku memang menyanyagimu Juniel-ah , tapi sungguh aku hanya menganggapmu adik tidak lebih.” 

“Tiffany-ssi , aku tetap tidak akan merestui kalian. Aku hanya tidak ingin Taeyeon mendapatkan gadis miskin sepertimu, aku akan malu” Ucap Eomma Kim yg kini ikut bersuara , Tiffany memejamkan matanya menahan nyeri yg lagi lagi ia rasakan. 

“eomma! Aku tidak peduli keadaan Tiffany , aku mencintainya eomma” Taeyeon menatap sedih kearah eomma dan Appa Kim. Appa Kim berdiri. 

“kita perlu bicara berdua Taeyeon-ah” Ucapnya lalu pergi , disusul eomma kim yg memapahnya. Taeyeon hanya menghela nafasnya. 

“Tunggu disini dan jangan kemana mana, aku akan kembali” katanya , Tiffany hanya menganggukkan kepalanya. Taeyeon mencium kening Tiffany dalam , lalu menemui Appa Kim. Tinggallah Tiffany dan Juniel di meja makan. 

“Kau seharusnya sadar diri Tiffany” Ucap Juniel , Tiffany masih menundukkan kepalanya. Tidak menghiraukan perkataan Juniel. 

Diruangan lain , Appa Kim duduk di kursi santainya. Di pinggirnya ada eomma Kim yg menatap tajam Taeyeon. 

“Kau tau kau mengecewakan Taeyeon” ucapnya 

“aku tau appa , aku mencintainya sungguh. Kumohon restui Tiffany, dia tidak seperti apa yg kau bayangkan appa” 

“kau bahkan membelanya” 

“bukan appa , tapi Tiffany tidak seperti itu. Aku tau betul Tiffany seperti apa. Dia tidak pernah meminta apapun dariku, justru aku yg slalu memberinya. Dia bahkan slalu menolak” 

“Terserah, aku tetap tidak akan merestui kalian. Bertunanglah dengan Juniel, kau tidak sehadusnya mengatakan itu.” 

“Appa , aku tidak mencintainya Appa. Kumohon” 

“Tidak! Kau harus tetap bertunangan dengan Juniel” 

“Appa!” 

“Jadi kau memilih gadis miskin itu?” 

“ne appa, aku akan memilih bertahan dengannya” 

“Sekarang kau tinggal pilih , kau pilih orang tuamu atau gadis miskin itu!” Pertanyaan Appa Kim membuat Taeyeon bungkam seribu bahasa , pasalnya tidak mungkin taeyeon bisa memilih. Oh ayolah , siapapun juga pasti tidak akan mau memilih antara orang tuanya sendiri dengan gadis yg sangat amat dia cintai. Taeyeon seakan mati didepan orang tuanya. Ia benae benar bingung akan hal ini. 

“appa kumohon , aku tidak memilih kalian berdua. Kalian sangat berarti dihidupku” Ucapnya , wajahnya sedih airmata nampak dipelupuk matanya. 

“kau tinggal memilih Kim Taeyeon” ucapnya penuh penekanan.


                               Tbc 


Holaaaaaa , gak jadi gue pw. Mungkin next capther dah yah gue pw. Oke see you guys 

Komen juseyo! Bye! Boom!💋

Love Is Crying

Love Is Crying

Main Cast : Kim Taeyeon , Tiffany Hwang Original Cast : Jessica Jung , Choi Sooyoung 

Genre : YuRi , Sad 


Enjoy guys 


“Menikahlah dengannya Taeyeon!” Ucap pria paruh baya itu menatap serius gadis dihadapannya. 

“T-tapi appa, aku tidak mencintainya. Tidak bisa kah appa membebaskanku soal percintaan?! Aku sudah menuruti semua mau appa , tapi tidak menikah dengan gadis itu Appa!” tuturnya marah pada sang appa. 

“kau tau, dia tidak memiliki siapa siapa disini. Appa sudah berjanji pada kedua orang tuanya akan menikahkan kau dengannya.” 

“Appa jebbal, kau tau kami slalu bertengkar dirumah ini, Appa kumohon” gadis blonde itu kini memohon pada sang Appa , wajahnya memelas. 

“eomma bantu aku” adunya lagi , sang eomma yg sedari tadi duduk diam memperhatikan anak dan suaminya itu hanya menggeleng 

“Appamu benar nak, kami sudah janji akan menikahkanmu jika kalian sudah besar” ucapnya lembut seraya mengelus puncak kepala Taeyeon. 

“Aku bilang aku tidak mau menikah dengannya!!” Gertaknya, Taeyeon mengeraskan rahangnya menahan emosi. 

“gadis itu menyusahkan Appa, Eomma. Mengapa kau bawa dia untuk tetap tinggal disini ?! Mengapa tak kau simpan saja dipanti asuhan !” ucapnya penuh dengan emosi , Appa dan Eomma Kim mebelalakan Matanya. Tidak percaya anak semata wayangnya berbicara kasar seperti itu. 

“Kim Taeyeon! Jaga ucapanmu , Appa tidak pernah mengajarkanmu berbicara seperti itu.!” Marah sang Appa, Taeyeon hanya menundukkan kepalanya tak sanggup menatap wajah Sang Appa. Tanpa ketiganya sadari seorang gadis menguping semuanya, gadis itu menangis menutup mulutnya agar isaknya tidak terdengar oleh orang didalam sana. Ia berlari menaiki tangga dan masuk ke kamarnya, ia menangis sejadi jadinya. 

“Mom..Dad ini menyakitkan ” isaknya , ia mengcekram baju bagian dadanya yg terasa begitu menyakitkan. Sementara diruangan itu Appa Kim terlihat marah dan kecewa kepada putri satu satunya. 

“menikahlah dengannya Taeyeon , Appa akan menyiapkan semuanya. Seminggu lagi pernikahan kalian akan di laksanakan” Ucap Appa Kim dan berlalu meninggalkan Taeyeon yg terpatung kaget. 

“Eomma kecewa padamu nak” kali ini eommanya pergi meninggalkan Taeyeon yg menundukkan kepalanya , Gadis itu diam diam menangis meratapi nasibnya. 


Seminggu sudah kini kediaman rumah Kim sedang menggelarkan pesta pernikahan besar besaran, dimana putrinya Kim Taeyeon akan menikah. Senyum tidak pernah hilang dari wajah Appa Kim yg telah menua itu, ia seakan bahagia melihat putrinya terlebih ia telah memenuhi janjinya pada sahabat karibnya. Tapi tidak dengan Taeyeon ia hanya memasangkan senyum seadanya , nampak terpaksa dengan ini semua. Semua janji yg ia ikrarkan tadi hanya omongan saja tidak dengan hatinya yg seakan menjerit ingin menghentikan ini semua. 

“wow wow wow Kim Taeyeon dan Tiffany Hwang , kalian serasi sekali sungguh. Hey buddy kau mendahuluiku rupanya kekeke” celoteh gadis jangkung itu , Taeyeon hanya tersenyum lagi lagi senyum seadanya. 

“ayolah buddy senyummu sangat kaku sekali, apa kau gugup ?” tanyanya yg hanya mendapat tatapan tajam dari Taeyeon. 

“omo kau cantik sekali Tiffany-ssi” Gadis jangkung itu mengalihkan tatapannya kearah Tiffany 

“gomawo” ucap Tiffany dan tersenyum

“yeppuda , lihatlah bukankah senyum istrimu sangat cantik Taeng” ucapnya lagi lagi hanya tatapan mengerikan yg gadis jangkung itu dapatkan. 

“baiklah , aku akan mencicipi makananya. Annyeong” Sooyoung pun pergi meninggalkan pasangan itu , Tiffany hanya menghela nafasnya melihat Taeyeon seperti itu. 

Setelah selesai Taeyeon dan Tiffanypun pergi kerumah yg sudah di beli Appa Kim jauh jauh hari , rumah yg sangat bagus dan sederhana. Taeyeon dan Tiffany pun memasuki rumah meletakan koper yg dibawa keduanya Tiffany sungguh takjub melihat rumah ini , dari depan tampak terlihat kecil tapi tidak dengan dalamnya sungguh luas. Ruang tamu yg berdekatan dengan dapur dan diujung sana ada tangga kayu yg menuju lantai atas. 

“what the…” gumaman Taeyeon menyadarkan Tiffany , dan melihat kearah Taeyeon. 

“waeyo?” tanya Tiffany , Taeyeon hanya memandang Tiffany sekilas dan berdecak. 

“kita hanya mempunyai satu kamar disini” gerutunya membuat Tiffany bingung 

“waeyo? Bukankah kita sudah menikah ?” perkataan Tiffany justru dapat tatapan tajam dari Taeyeon. 

“jangan bermimpi , persetan dengan semua itu!” Bentaknya membuat Tiffany kaget sekaligus merasakan sakit yg luar biasa ia kira Taeyeon mau menikah dengannya. Dan akan belajar mencintainya seperti yg ia dengar 3 hari akan menikah. Tapi nampaknya Taeyeon hanya mengatakan itu didepan Appa dan Eomma Kim saja. Tiffany tinggal bersama keluarga Taeyeon saat orang tua Tiffany meninggal karna kecelakaan mobil , Appa Kim dan Daddy Hwang bersahabat baik. Kala itu Tiffany masih berumur 9 tahun , ia hanya menangis melihat orang tuanya berlumuran darah disekujur tubuhnya. Dulu Taeyeon tidak sedingin ini , Taeyeon yg dulu slalu hangat. Slalu memeluknya ketika Tiffany sedih, membuatnya tertawa kembali setelah tau kedua orang tuanya meninggal dunia, slalu memperhatikannya. Tapi semua itu berubah ketika Tiffany tinggal bersamanya, Taeyeon berubah menjadi dingin. Tidak ada lagi pelukan hangat atau tawa canda yg Taeyeon berikan padanya, hanya pertengkaran pertengkaran yg mereka buat hingga tanpa sadar semua itu membuat Tiffany sedih. Tiffany akan berlaga kuat jika bertengkar dengan Taeyeon tapi tidak jika ia sedang berada didalam kamarnya Tiffany akan menangis tersedu. 

“aku bisa tidur di sofa Tae, kau bisa tidur dikamar” ucap Tiffany lembut ia tersenyum tapi tidak dengan hatinya yg berdenyut. 

“baiklah jika itu maumu” Ucap Taeyeon lalu berlalu masuk tanpa memikirkan perasaan Tiffany. Tiffany melangkahkan kakinya menuju lantai atas , ia melihat ada sebuah balkon kecil Tiffany tersenyum lalu melangkah mendekat ia hirup udara dalam dalam dari atas sini. Ia tatap langit gelap itu. 

“Mom..Dad apa kau bahagia disana ?” ucapnya , air mata mulai keluar dari mata indahnya itu Tiffany memejamkan kedua matanya rapat rapat menahan sakit yg menjalar di ulu hatinya , ia tutup mulutnya agar isaknya tidak terdengar. Tiffany menangis tertahan. 

Sedangkan Taeyeon ia berbaring diranjang , matanya menatap langit langit kamarnya. Taeyeon bukan membenci Tiffany jujur saja dulu Taeyeon pernah menyukai gadis itu, tapi ia sangat kesal saat tau Tiffany menetap dirumahnya. Semua perhatian Appa dan Eomma fokus pada Tiffany bukan padanya lagi. Disitu ia mulai membenci Tiffany menetap dirumahnya makanya Taeyeon bersikap dingin dan sering bertengkar dengan Tiffany. Entahlah sampai saat ini rasa benci itu masih ada. Seperti tadi ia melihat wajah Tiffany yg sedih, ia juga tak tau lagi harus berbuat apa egonya yg membenci Tiffany terlalu besar. Taeyeon melirik jam yg mengantung itu di atas kanan temboknya waktu sudah menunjukan larut malam dan badannya juga lelah setelah acara pernikahan itu. Taeyeon memejamkan matanya dan tak lama kemudian terlelap. 

Cuaca diseoul sedang dilanda hujan , musim cepat berganti. Tiffany sedang sibuk menyiapkan makanan untuknya dan Taeyeon beberapa saat lagi Taeyeon akan berangkat bekerja. Setelah matang ia hidangkan nasi goreng itu di meja, ia hanya membuat satu saja. Ia bangun terlambat hari ini jadi tidak masak untuknya juga. Tiffany beralih membuat kopi karna di pagi hari Taeyeon akan memilih kopi dibanding susu atau yg lainnya. Dengan buru buru Tiffany menyiapkan kopi. 

“akh!” ringis Tiffany saat tangannya tidak sengaja terkena semboran air panas kopi. Punggung tangannya memerah saat itu juga , Tiffany hanya meringis menahan sakit ia ceroboh. Tiffany kembali membuat kopi tapi kali ini perlahan dan hanya menggunakan satu tangan saja. Setelah selesai ia taruh di samping nasi goreng yg ia buat itu. Taeyeon pun keluar dari kamarnya lengkap dengan seragam kerjanya yg berwarna coklat itu. Ia tatap Tiffany yg mebelakanginya. 

“Ohh Tae kau sudah siap ? Ayo sarapan dulu” Ucapnya , Taeyeon hanya menurut ia duduk di meja makan dan mulai menikmati makanannya. Ia melihat Tiffany dengan wajahnya yg menahan sesuatu. Tapi ia tidak memperdulikannya. 

“aku pergi” katanya dingin dan berlalu , begitulah Hubungan rumah tangga mereka tidak ada percakapan mesra lainnya ciuman dikening atau selayaknya rumah tangga harmonis lainnya. 

Tiffany menunggu Taeyeon dengan gelisah , ini sudah lewat dari jam 1 malam namun Taeyeon belum menunjukkan batang hidungnya , ponselnya pun tidak aktif membuat Tiffany semakin khawatir. Ia terus melirik keluar jedela matanya menyipit saat sebuah mobil asing terpakir dirumah, ia menyipitkan matanya lagi saat ia mengenali gadis yg ada di dalam mobil itu. Ia buru buru membukakan pintu rumahnya, ia melihat Taeyeon dibopong oleh gadis cantik itu.

“Mian , Taeyeon mabuk saat bermain dengan sooyoung. Ia kalah dan harus meneguk wine hingga habis. Sekali lagi maafkan pacarku hingga membuat suamimu mabuk berat” jelasnya , Tiffany segera menggantikan gadis itu 

“aku akan pulang, Sooyoung juga mabuk berat” ujarnya 

“gomawo..” 

“Lee sunny imnida” ucapnya 

“ahh gomawo sunny-ssi” Tiffany memberikan senyumnya. Sunny hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Tiffany dan Taeyeon yg sekarang meracau tak jelas. Tiffany membopong Taeyeon ke kamarnya dan menidurkannya di ranjang , ia mengantur nafasnya sesaat. 

“Paboyaa~~” racaunyaa dan terkikik , Tiffany hanya menghela nafasnya. Dan melepaskan rompi yg Taeyeon kenakan

“Sica-ah~~” 

Deg

Hati Tiffany seakan mencelos mendengar nama itu , Jessica cinta pertama Taeyeon dulu sewaktu mereka berada dibangku sekolah menengah atas. Taeyeon dulu sangat mencintai Jessica hubungan keduanya berlangsung lama, mereka juga dijuluki pasangan teromantis disekolah. Tapi hubungannya kandas saat mereka lulus sekolah Jessica berselingkuh. Tiffany tau bagaimana menyedihkannya Taeyeon saat itu. Dan sekarang ia memanggil lagi namanya ? 

“Sica-ah bogoshipoyo~~~” suaranya pelan tapi Tiffany mendengar dengan jelas. Taeyeon membawa tangan Tiffany untuk digenggamnya. Matanya terbuka sedikit menatap Tiffany sayu ia tersenyum 

“jangan pernah pergi lagi sica-ah~” 

Sakit , Perih Tiffany rasakan saat Taeyeon menganggap dirinya Jessica seseorang yg sangat ia cintai di masa lalunya dan saat ini. Tiffany menangis tidak kuat menahan perih yg ia rasakan saat ini. Taeyeon menyeka air mata Tiffany yg mengalir bebas itu. 

“uljjima sica-ah , aku janji aku tidak akan pergi lagi” ucapnya yg membuat hati Tiffany kembali merasakan kesakitan. Taeyeon mencium kening Tiffany dalam , Tiffany menahan isaknya. Taeyeon memang menciumnya menggenggam tangannya tapi ia sedang mabuk sekarang dan parahnya lagi Taeyeon menganggap Tiffany itu Jessica. Hati Tiffany menjerit merasakan sakit yg luar biasa. 

“Sica-ah aku disini , jangan menangis lagi ughh kepalaku” racaunya Taeyeon kembali tidur ia memegang kepalanya yg terasa bedenyut hebat itu. 

Tiffany Pov 

Kalian bisa bayangkan rasanya jadi aku ? Slalu mengalah dan tersakiti , lihatlah bahkan dalam keadaan mabukpun nama Jessica masih dia ingat. Tidakkah dia mengingatku ? Aku mengeraskan rahangku menahan sakit yg amat sangat ini. Aku kembali membuka bajunya mengganti pakaiannya , setelah selesai aku memasukan bajunya kedalam mesin cuci. Aku menutup seluruh tubuhnya sampai kedada , ia sudah tertidur sekarang. Aku hanya menatap wajah damai itu dalam dalam , aku mendekatkan wajahku untuk mencium keningnya. Hanya sebentar dan itu yg sering aku lakukan setiap ia tertidur lelap. 

Tiffany Pov End 

Author Pov 

Taeyeon terbangun dari tidurnya ia memegang kepalanya saat merasakan sakit yg teramat , setelah sakitnya sedikit hilang ia melihat sekeliling ruangan. Ia mengerutkan keningnya saat mengingat ngingat semalam. ia sudah tau ini kamarnya. 

“oh! Kau sudah bangun tae?” ucap Tiffany saat memasuki kamar Taeyeon. 

“Siapa yg membawaku kemari ?” Tanya dingin , satu tangannya memegangi kepalanya saat dirasa pusing. 

“Sunny yg mengantarkanmu kesini, kau mabuk berat semalam tae” 

“Ini makanlah , dan juga minum obatmu agar rasa pusingmu menghilang.” ucap Tiffany lalu bergegas pergi meninggalkan Taeyeon, Taeyeon merasa ada yg aneh. Tiffany tidak pernah sedingin itu jika melayaninya , Tapi sekarang? Taeyeon memukul pelan kepalanya saat memikirkan Tiffany , ia tidak memakan buburnya melainkan obatnya saja. Tiffany sedang membersihkan dapur , menyimpam piring yg sudah di cucinya kedalam lemari makan. 

Ting tong

Tiffany menghentikan aktivitasnya saat bell rumahnya berbunyi , ia melangkah keluar dan melihat seorang gadis cantik yg ia kenal betul. 

Jessica 

“annyeong, apa ada Taeyeon didalam ?” Tanyanya langsung , Tiffany hanya mengangguk menggeser tubuhnya dan mempersilahkan Jessica masuk. 

“Taengoo!” pekik Jessica saat melihat Taeyeon keluar dari kamarnya, dan memeluk gadis itu.

“Sica-ah , hey. Bagaiman bisa kau tau rumahku disini?” Tanya Taeyeon senyuman nampak mengembang di wajahnya

“rahasia” jawabnya merong, dengan gemas Taeyeon mencubit hidung Jessica. Tanpa keduanya sadari sepasang mata telah memperhatikan keduanya dengan hati yg teriris luka. 

“tae ku dengar kau sudah menikah , apa benar ?” Tanya Jessica yg membuat Taeyeon gelagapan. 

“apa dia is-” 

“A-anio , aku hanya teman satu rumahnya saja” Ucap Tiffany memotong perkataan Jessica , bagaimanapun juga Taeyeon masih mencintai Jessica. Bayangan Taeyeon yg memanggil nama Jessica terulang kembali dipikirannya membuat hati rapuh itu tersakiti lagi. Taeyeon hanya membelalakan matanya saat Tiffany mengatakan itu. Sekali lagi ia melihat wajah sedih Tiffany, Taeyeon melihat dengan jelas kalau mata Tiffany berkaca kaca. 

“Taengoo~” 

“n-ne sica-ah waeyo?” 

“bogoshipo~” Manjanya, Taeyeon melihat kearah Tiffany lagi , entah tak tau mengapa perasaannya tidak enak saat Tiffany melihat dirinya dipeluk oleh Jessica yg Tiffany tau mantan kekasihnya. Kata kata Tiffany juga seakan memenuhi pikirannya. 

“Taengoo!” suara lumba lumba itu menyadarkan Taeyeon dari lamunannya. 

“na-nado sica-ah” ucapnya. Taeyeon membawa Jessica duduk di sofa sedangkan Tiffany berlalu kedapur membereskan piring piring tadi. 

“Taenggo-ah ,  Aku sangat menyesal dulu” lirihnya 

“aku sudah melupakannya sica-ah” ucap Taeyeon , jujur saja ia masih menyimpan perasaan pada Jessica. 

“itu tandanya masih ada kesempatan untukku ?”  

Prang! 

Suara pecahan kaca mengagetkan keduanya, Tiffany dengan jelas mendengar percakapan mereka refleks menjatuhkan gelas mug yg ia pegang. Hatinya menahan nyeri yg teramat sangat saat Jessica mengatan itu. Pikirannya menerawang ,

 ‘taeyeon akan menceraikannya’

 kata kata itu terus berkeliaran dikepala Tiffany. Taeyeon pasti akan memberikan kesempatan pada Jessica , tidak mungkin tidak. 

“Ya!” suara itu menyadarkan Tiffany , Tiffany segera berjongkok membereskan pecahan kaca itu. 

Sial 

Tiffany pasti dapat masalah , gelas mug yg ia pecahkan adalah gelas kesayangan Taeyeon. Dan pasti Taeyeon akan membentaknya 

“Tiffany Hwang , mengapa kau ceroboh sekali ?!” marahnya, Tiffany terus memungut pecahan kaca itu. 

“mianhae” ucapnya bergetar , menahan airmata yg akan keluar. Ia tidak boleh menangis saat ini. tiffany terus mengambil pecahan kaca itu dengan tangannya , ia menyapu butir butir pecahan kaca itu hingga telapak tangannya memerah. Setelah selesai ia membuang pecahan kaca itu kedalam tempat sampah. 

“kau tau ini mug favoritku ?! Aisshhh jinjja Tiffany!” lanjutnya lagi 

“m-mianhae tae , aku akan menggantinya” suaranya lirih ia menundukkan kepalanya. Tiffany melihat darah yg bermunculan ditelapak tangannya, cepat cepat ia menutupinya dengan kemeja Pink kebesaran miliknya. 

“kau tau kau menyusahkan Tiffany!” Ujarnya lalu berlalu begitu saja , menggengam tangan Jessica dan berjalan pergi keluar meninggalkan Tiffany sendiri yg mematung mendengar ucapan Taeyeon barusan. 

“apa aku menyusahkannya ?” gumamnya, airmata lolos dari kedua matanya tanpa permisi. Ia melihat telapak tangannya yg penuh dengan darah , bahkan rasa perih tadi tidak seberapa dengan rasa perih dihatinya saat ini. Tiffany berjalan gontai membersihkan telapak tangannya dari noda darahnya , bahkan ia tidak meringis perih. Tatapannya kosong , hatinya hancur mengingat kata kata Taeyeon barusan. Setelah selesai dibersihkan , ia mengambil p3k mbersihkan tanpa ada rasa sakit sedikitpun. Darah masih terlihat meskipun sudah dibersihkan. Tiffany mengoleskan lukanya dan memakaikan perban. Setelah selesai Tiffany menyimpan kembali kotak obat itu dan berjalan kebalkon , ia tatap lagi langit mendung itu. 

“mengapa ini sakit sekali mom … dad..” lirihnya , Tiffany menangis lagi meratapi hidupnya. 

“mengapa tak kau bawa aku bersamamu saja” 

“disini begitu menyakitkan” Tiffany menangis sejadi jadinya , ia duduk memeluk kedua lututnya. Menenggelamkan kepalanya dan menangis tersedu sedu. 

“sooyoung-ah tolong bawakan aku soju” ucap Taeyeon yg kini duduk manis di bar

“kau yakin ? Kau tidak kuat minum taeng” 

“bawakan saja!” 

“sepertinya ada yg tidak dapat jatah ~” 

“YA!!!” Teriakan Taeyeon membuat seisi cafe menatap kearahnya , tapi ia tidak peduli. 

“pesananmu” Ujar gadis jangkung itu. Dan Taeyeon menuangkan ke gelas kecil dan langsung meminumnya tanpa henti. 

“kau kenapa lagi Taeng” tanya sooyoung 

“Aku bingung dengan hubunganku sooyoungie” Ucapnya sesekali meneguk soju itu lagi. Sooyoung hanya menghela nafasnya , ia sangat tau hubungan Taeyeon dan Tiffany tidak seperti suami istri pada umumnya. 

“Taeng belajarlah sedikit menghargai perasaan Tiffany, kau pun tau Tiffany hanya mempunyai mu dan keluargamu saja. Tidakkah kau kasihan padanya?” 

“aku sudah berusaha soo, tapi setiap aku berusaha slalu saja dia ceroboh membuatku semakin muak. Tadi pagi ia memecahkan mug kesayangannku” taeyeon meminum lagi soju itu

“astaga! Ya! Hanya karna mug kau marah seperti ini ?! Kau berlebihan Taeyeon-ah!” desisnya

“soo satu botol soju lagi , palli” ucapnya sembari menggebrak meja. 

“Ya! Ya! Kau sudah mabuk Tae, aku tidak akan memberikanmu lagi” 

“Aku tidak mabuk soo, jeball satu botol lagi. Juseyooo jebaall” rengeknya, puppy eyesnya ia keluarkan membuat sooyoung menghela nafasnya. 

“baiklah baiklah , ingat jika kau mabuk aku akan mengusirmu dari cafeku!” ancamnya , Taeyeon hanya tersenyum. 

“satu botol soju!” ucapnya menatap tajam Taeyeon. 

“Ya!! Kau tidak baik sekali melayani pelanggan soo , kau ingin cafe ini ku tutup huh ?!” ujar Taeyeon dan menegak lagi soju 

“heol daebak!” sooyoung hanya memutarkan kedua bola matanya jengah. 

“satu botol soju lagi juseyo!” katanya wajahnya sudah sangat merah , matanya sayu. 

“soo satu botol soju juseyo” suaranya pelan khas orang mabuk , ia kemudia tertidur dimeja bar Sooyoung. 

“aaiisshhhh menyusahkan saja” Sooyoung melihat keluar hujan mulai turun dan ia harus kerepotan membangunkan Teyeon yg sudah mabuk itu. 

Ia merogoh ponselnya dan menelpon seseorang. 


Tiffany Pov

Kemana sebenarnya Taeyeon pergi dengan Jessica ini sudah hampir sore dan turun hujan namun Taeyeon nampak belum pulang juga , aku mengambil ponselku saat akan menelpon Taeyeon. Sebuah panggilan masuk.

Sooyoung 

Mengapa ia menelponku ? Aku menggeser layar hijau itu dan mengangkatnya. 

“yeobseo ?” 

“omo, dimana dia sekarang?” 

“ah baiklah aku akan segera kesana” 

Segera kututup telponnya dan bergegas pergi , aku mengambil jas hujan dan langsung menerobos hujan. Aku khawatir dengan Taeyeon yg lagi lagi mabuk. Cafe sooyoung hanya beberapa blok dari sini , aku berlari mempercepat langlahku. 

Tiffany Pov End 

Sooyoung Pov 

Aku menunggu Tiffany menjemput suaminya yg keras kepala ini, Taeyeon tampak tertidur pulas saat menegak 1 botol soju. Kalian tau sebenarnya ia hanya menegak beberapa kali saja dan sudah separah ini. Aigoo kenapa ia meminta satu botol lagi dan parahnya aku menurut saja. Aku melihat Tiffany dengan keadaan basah kuyup, astaga gadis itu. Padahal ia membawa jas hujan mengapa tidak dipakainya ! Cks ~ pabboya. Tergambar dengan jelas kekhawatiran diwajahnya. 

“lihatlah istrimu , ia rela hujan hujanan hanya karna menjemputmu” gerutuku pada gadis pendek ini. 

“Ah Tiffany-ssi aku sudah memperingatkannya agar tidak minum tapi si pendek ini keras kepala dan malah meminumnya” 

“apa dia minum banyak ?” tanyanya nafasnya memburu

“tidak tidak , ia hanya menegak beberapa gelas saja” 

“ah baiklah, gomawo sudah menjaganya” ucapnya aku hanya tersenyum. 

“sooyoung-ssi bisa bantu aku ?” 

“apapun ” 

“tolong bantu aku memakaikan jas hujan dan menaikan tubuh Taeyeon di pundakku” ucapnya , aku membesarkan kedua mataku kaget. 

“apa kau gila ? Kau akan menggendongnya sampai kerumah ?” Tanyaku tak percaya, Tiffany hanya mengangguk sambil mencoba memakaikan jas hujan pada tubuh Taeyeon. Daebak! Sebegitu cintanya kah ? aku membantu memakaikan jas hujan dan membawa tubuh pendek ini ke punggung Tiffany , sedikit kesusahan karna tubuh Taeyeon lumayan berat juga. 

“Gomawo sooyoung-ssi” ucapnya setelah berhasil menggendong tubuh mungil itu. 

“ah sama sama, kau tidak mau aku antar ?” 

“tidak, terimakasih. Lagipula ini tidak jauh.” 

“sooyoung-ssi, mian. Tolong pakaikan tutup kepalanya” ucapnya, dan aku hanya mengangguk sembari memakaikan si pendek ini penutup kepala. 

“sekali lagi , gomawo sooyoung-ssi. Aku pergi” 

“berhati hatilah!” ucapku, masih melihat punggung Taeyeon yg digendongnya sampai menghilang dibelokan. 

“cks~ Si pendek itu pasti akan menyesal jika melepaskannya” gumamku lalu kembali pada aktivitasku. 

Sooyoung Pov End 

Author Pov 

Setelah bersusah payah menggendong Taeyeon, Tiffany tiba dirumahnya. Ia menidurkan Taeyeon di sofa , membuka jas yg dipakainya tadi. Setelah selesai ia pergi kedapur mengambil handuk bersih kecil , lalu mengelap wajah Taeyeon yg basah dengan hati hati. Ia bahkan lupa dirinyapun basah kuyup karna ia hujan hujanan tadi. Tiffany masuk kedalam kamar mandi, membersihkan tubuhnya.


Taeyeonpun kemudian terbangun dari tidurnya, lagi lagi ia merasakan sakit dikepalanya. Iapun bangun dari tidurnya, tangannya masih mencrekam kepalanya kuat kuat. Ia edarkan pandangannya lagi lagi ia berada dirumahnya saat tersadar. Taeyeonpun bangkit kekamarnya , saat hendak masuk ia berpaspasan dengan Tiffany. Mata mereka bertemu menatap dalam satu sama lain. Taeyeon bisa merasakan jantungnya yg berdetak tak karuan. Ia tatap wajah malaikat itu , lalu tatapanya turun ke hidung mancungnya dan yg terakhir bibir merah jambunya yg meminta diraup itu. Entah setan darimana Taeyeon memajukan wajahnya mendekat, dekat , dekat. 

Chu~ 

Bibir Taeyeon mendarat dengan sempurna , Tiffany hanya mebelalakan matanya saat bibir tipis Taeyeon menyentuh bibirnya. Ia mengedipkan matanya beberapa kali saat bibir Taeyeon mulai menggulum bibirnya. Seakan terbawa suasana Tiffanypun memejamkan matanya dan membalas ciuman Taeyeon. Mereka hanya saling menggulum bibir atas dan bibir bawah saja. Tiffany tersadar saat mencium bau alkohol dari tubuh Taeyeon. ia mendorong tubuh Taeyeon dan melepaskan ciumannya. 

Plak! 

Tiffany menampar Taeyeon, membuat Taeyeon meringis dan mengusap pipinya. Ia juga tidak sadar. 

“mi-mianhae Tiffany, a-aku t-tidak b-” 

“cukup Taeyeon kumohon hentikan” ucapnya sebulir airmata keluar dari kedua matanya yg lagi lagi membuat Taeyeon ingin melindunginya. 

“kumohon, jika kau benci padaku ceraikan aku Taeyeon-ah. A-aku bisa menjalani hidupku sendiri” Tiffany menangis , Taeyeon mebelalakan matanya saat Tiffany mengucapkan kata yg dia tau mengerikan itu. 

“kembalilah bersama Jessica Taeyeon-ah” gumamnya mampu didengar oleh Taeyeon. 

“A-apa yg kau katakan Tiffany?” ucapnya tak percaya. 

“aku tau kau membenciku tae, kumohon jangan menyakitiku lebih dalam lagi. Hidupku sudah menyakitkan tae” ia menangis sejadi jadinya, hatinya menjerit sakit. Taeyeon menarik tubuh Tiffany yg bergetar itu kedalam pelukannya, ia sadar ia telah menyakiti hati Tiffany. Dan ia berjanji tidak akan membuat hati itu kembali tersakiti dengan tingkahnya. Taeyeon berjanji akan menjadi suami yg baik untuk Tiffany. 

“Mianhae miyoung-ah, sungguh aku minta maaf jika aku banyak menyakitimu. Kumohon maafkan aku” ucapnya memeluk erat Tiffany , Tiffany terdiam saat nama koreanya yg dulu sering Taeyeon panggil sekarang ia dengar lagi. Ia merasakan Taeyeon mencium keningnya. 

“aku janji Miyoung-ah, aku akan berubah. Aku akan menjadi suami yg baik untukmu” 

 

                               Tbc 
Annyeong guys , gue bawa twoshoot nih.kekeke semoga sukaaa 😘
Komen  juseyo! Bye! Boom!💋

Love letter for you

Love letter for you


Main Cast : Kim Taeyeon , Tiffany Hwang 

Genre : YuRi , Romance 


Enjoy guys 


Tiffany All Pov 

Ku tuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu , tentang apa yg membuatku mudah berikan hatiku padamu. Takkan habis sejuta cerita untuk menceritakan cantikmu , kan teramat panjang puisi tuk mencurahkan cinta ini. 

“taetae apa kau memakai dukun atau yg lainnya ?” tanyaku membuat wajahnya menatapku bingung

“apa maksudmu panny-ah ?” 

“kau tau, setiap hari aku semakin mencintaimu ? Aku tidak bisa jika tidak melihatmu walau hanya sebentar. Sebut aku egois tapi aku tidak suka saat kau bersama yeoja atau namja yg berada didekatmu, kau tau aku takut salah satu dari mereka merebutmu dariku” tuturku lirih , jauh dilubuk hatiku aku sangat takut bahwa Taeyeon benar benar meninggalkanku. Aku tidak bisa membayangkan jika itu benar terjadi. 

“Listen, aku mencintaimu Tiffany Hwang. Don’t worry aku tidak pernah merasakan apa apa saat bersama mereka” 

“tapi salah satu , Ani. Ada beberapa dari mereka yg menyukaimu Tae” 

“tapi aku tidak menyukai mereka , apa kau tau dihatiku cuma hanya ada namamu seorang ?” 

“tapi-” 

“kau bisa merasakan jantungku saat ini? Ia akan berdetak lebih cepat saat kau berada didekatku” Taeyeon membawa satu tanganku mengarahkan kedadanya dimana aku bisa merasakan detak jantungnya berdetak sangat cepat sama seperti aku. 

“lihat mataku, apa kau menemukan kebohongan ? Aku benar benar mencintaimu miyoung-ah” aku menatap matanya, mata kami bertemu. Dan Taeyeon benar pandangannya penuh dengan cinta. 

“Jangan pernah berfikir bahwa aku akan meninggalkanmu miyoung-ah” aku mengangguk mengiyakan, aku memeluk tubuhnya. 

“I love you tae” 

“I lobe you too baby” 

“kau tau aku beruntung memilikimu” 

“aku lebih beruntung mendapatkanmu panny-ah” ucapnya masih dengan memelukku erat, ini yg membuatku mencintainya. Aku ingin bersama selamanya. 

Bila habis sudah cinta ini tak lagi tersisa tuk dunia , karna tlah ku habiskan sisa cintaku hanya untukmu. Tak pernah terpikir tentang hidupku tanpa ada dirimu dapatkah lebih indah dari yg ku jalani saat ini. Aku slalu bermimpi tentang indah hari tua bersamamu.

“taetae , bukankah yg ini bagus ?” aku menunjukkan sebuah kalung berbentuk love yg dihiasi berlian, sungguh cantik. Aku sedang berada ditoko perhiasan , Taeyeon memintaku menemaninya membeli kado keponakannya Eunha akan berulang tahun. 

“apa kau suka ?” tanyanya , aku hanya mengangguk. Tapi aku masih ingin lihat lihat dulu. 

“boleh aku melihat-lihat ?” Taeyeon hanya mengangguk , aku tersenyum kearahnya memamerkan eyesmileku. Aku mulai melihat lihat perhiasan lainnya, dan mataku terpaku pada sebuah kalung berlian dibalik kaca itu. Aku mendekati melihat lebih dekat, sangat simple dan aku menyukainya. Pasti sangat mahal. 

“kau menyukainya ?” suara yg kukenal betul itu mengangetkanku, aku melihat kikuk kearahnya. 

“ani, aku hanya melihatnya. Bukankah itu cantik ?” Tanyaku

“eunha pasti menyukainya” lanjutku padahal aku juga mengingkannya , tapi aku tak boleh meminta apapun pada Taeyeon. Aku hanya tidak ingin merepotkannya saja , terlebih aku masih berpacaran dengannya. Aku tidak mau disebut sebagai wanita matre , aku bahkan jarang meminta apapun pada Taeyeon. Justru Taeyeonlah yg slalu memberiku banyak barang. 

“jadi kau lebih suka yg ini ?” ucapnya, aku mengangguk. 

“aku ambil yang ini saja, tolong bungkus yg spesial” ujarnya, pelayan itu mengangguk dengan patuh. Setelah 7 menit kamipun keluar dari toko perhiasan itu. Aku dan Taeyeon berjalan jalan di mall , sebenarnya aku tidak tahan jika tidak berbelanja terutama melihat diskon yg sekarang sedang promosi besar besaran. Ingin rasanya aku berlari membeli setiap baju , tas , sepatu atau apapun yg sedang diskon saat ini. Tapi aku harus menahannya. 

Sial 

Sebuah dress berwana pink peach itu rasanya memanggilku menyuruhku untuk membelinya , mataku terfokus pada dress yg kini dengan diskon 75% itu seakan berteriak memanggil manggil namaku. Aku tersadar saat Teyeon menarikku mendekat kearah dress yg aku tatap sedari tadi. 

“aku ambil ini” 

“tae” ucapku , Taeyeon hanya tersenyum kepadaku dan berlalu menuju kasir membayar baju dress itu. Setelah membayarnya dan mengambil dress yg kini sudah dibungkus ia menghampiriku lagi. 

“jika kau mau kau tinggal mengatakannya padaku miyoung-ah” ucapnya saat berada dihadapanku, aku menggandeng tangannya 

“aku hanya tidak mau merepotkanmu taetae” 

“sudah berapa kali aku bilang , kau tidak merepotkanku Miyoung-ah. Aku lebih suka direpotkan olehmu” ucapnya terkekeh , aku memukul pelan lengannya. kami berjalan kembali. 

“Mau belanja lagi ? Bukankah disini banyak diskon ? Kau tak tergoda ?” 

AKU TERGODA !! Tentu aku menjerit dalam hati , bagaimana bisa aku tidak tergoda dengan sale sale yg membuat aku tidak bisa fokus pada apapun. 

“aku ingin pulang saja tae , aku lelah” ucapku, aku hanya tidak ingin melihat sale sale terkutuk itu. Tunggu besok , aku akan membelinya! Kekeke

“kau lelah ? Kenapa tidak bilang eoh, kita pulang” khawatirnya terlihat jelas di wajahnya, itulah Kim Taeyeon. 

bila musim berganti sampai waktu terhenti , walau dunia membenci. Aku akan tetap disini bersamanya , tidak perduli apapun yg terjadi. Berdua bersamanya aku akan menghadapi semua yg ada. 

“unnie wae ?” tanya Yerin sepupuku, ia duduk disebelah ku. 

“Taeyeon, sudah dua hari ini tak ada kabar” ucapku lirih, aku masih menulis pesan yg entah sudah keberapa ribu kali namun ia tak kunjung membalasnya juga. Membuatku khawatir. 

“tenanglah unnie, bukankah perusahaan Taeyeon unnie sedang meningkat ? Wajar saja dia sibuk, atau mungkin tak sempat melihat ponselnya” ujarnya , ia menyalakan televisi besar itu. 

“aku tau tapi dia tidak pernah seperti ini sebelumnya yerin-ah” 

“unnie tenanglah , aku yakin Taeyeon unnie akan mengabarimu secepatnya” 

“aku akan tidur di apartementku , jika Taeyeon kesini bilang kau tidak tau” 

“unnie ini sudah hampir malam” 

“gwenchana, aku pergi.”

“baiklah , hati hati unnie” aku hanya mengangguk dan berlalu pergi. Aku masih menggerutu dalam hati. Saat aku membuka pintu rumahku aku melihat surat berwarna Merah maroon tepat dibawah ku. Aku mengambilnya membuka surat itu , aku membesarkan mataku saat aku membaca isi surat itu. 

‘kau ingin tau dimana kekasihmu berada ? Datanglah kealamat ini , aku yakin pasti kau terkejut. Dan ingat jangan membawa siapapun!’ 

Aku segera berjalan tergesah kearah mobil , aku melajukan mobilku diatas rata rata. Aku sangat khawatir , aku memanjatkan doa agar tidak terjadi apa apa pada Taeyeon. 30 menit sudah berlalu , aku sampai dialamat itu seorang diri. Sebuah rumah kayu berbentuk unik dipinggir pantai, aku perlahan memasuki rumah itu. Dan aku melihat surat yg sama lagi tapi kali ini berwarna biru cerah. Aku membukanya lalu membacanya. Aku semakin mengerutkan keningku bingung. 





‘masuk kedalam dan lihat apa yg terjadi dengan kekasihmu’ 

Aku mengikutinya , aku memasuki rumah itu. Ini sungguh gelap aku tidak bisa melihat apa apa , tanganku menyentuh sesutau yg kuyakini adalah tembok. Aku terus melamgkah maju mengikuti tembok yg aku rasakan. 

“Taetae!” aku berteriak agar tae menjawabnya , namun tidak ada yg menyahutku. Rasa takut mulai menghampiriku. Aku terus berjalan , aku menyentuh saklar di tembok ini dan lampupun menyala. Aku terdiam melihat ruangan ini, ini begitu menakjubkan aku menemukan bungan dan teddy bear di tengah tengah ruangan ini. Aku juga melihat surat itu lagi yg kini berwarna Pink. Satu lagi ruangan ini pun berwarna Pink. Aku membuka surat itu dan langsung membacanya. 

Teruntuk kamu hidup dan matiku , aku tak tau lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya. Karna untuk kesekian kalinya kau buat aku kembali percaya akan kata cinta , dan benar bahwa cinta masih berkuasa diatas segalanya. Aku semakin mencintaimu karena aku telah percaya kau menyukai diriku apa adanya , dan bukan karena hal lain. Kau tau aku telah mencintaimu dari pertama kita bertemu dan itu sekitar 7 tahun yg lalu, aku slalu bersyukur setiap harinya pada tuhan karna telah melahirkanmu kedunia ini. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku saat itu, kau adalah gadis tercantik yg pernah aku temui, tentunya setelah eommaku. Tiffany Hwang aku berterima kasih padamu hingga saat ini kau masih setia denganku yg sedikit byun ini, aku mencintaimu. Sangat. Aku mencintaimu karena seluruh alam semesta bekerja sama untuk membantuku menemukanmu. My love for you is a journey , starting at forever and ending at never. I love you Tiffany Hwang. 

                                             Your Boo

Aku tidak mampu menahan lagi airmataku, sungguh Taeyeon membuatku tersentuh oleh kata katanya. Aku terkaget saat seseorang memeluk tubuhku dari belakang , aku menoleh dan mendapati Taeyeon dengan senyum manly nya. Aku langsung memeluknya erat. 

“taetae apa maksud dari ini semua ? Kemana kau dua hari ini ?” Tanyaku saat melepaskan pelukanku , aku menghapus airmataku. 

“maaf karna aku tidak memberi kabar selama du hari ini , aku sibum Miyoung-ah. Aku benar benar sibuk” 

“kau bisa memberitahuku saat pekerjaanmu sudah selesai , apa itu sulit ?!” ucapku yg kini emosi. 

“ini pekerjaan yg berbeda panny-ah , aku tidak ingin ini gagal” 

“whatever kim!” 

“dua hari ini aku sibuk membuat ini semua panny-ah aku sibuk mendekorasi rumah kecil ini untuk menjadi seperti ini, perlu tenaga ekstra. Aku jarang memainkan ponselku , akubtidak mau ada yg menganggu pekerjaanku ini” jelasnya membuat aku bingung. 

“untuk apa semua ini taeyeon-ah” tanyaku masih dengan nada marah. 

“Happy birthday my mushroom , pany pany tippany. Wish you all the best sayang, panjang umur, dan paatinya sehat selalu. Apapun.  yg kau impikan semoga tercapai.” ucapnya , sungguh aku tidak bisa berkata apapun saat ini. Bahkan aku lupa ini hari ulangtahunku, aku terlalu memikirkan Taeyeon yg tidak memberiku kabar. Airmata mengalir tanpa izin dari mataku, sungguh aku merasa sangat bahagia saat ini. Taeyeon menyeka air mataku. Menggenggam tanganku erat lalu mencium punggung tanganku. 

Taeyeon lalu merogoh kantong jas yg dia pakai , sungguh seperti namja sungguhan. Ia mengeluarkan kota lalu memberikannya padaku. 

“bukalah , hadiah untukmu” katanya, aku lalu mengbilnya lalu membuka kotak tersebut. Aku menutup mulut saat melihat isi dari kota tersebut , sebuah kalung yg aku inginkan kemarin. Tunggu bukankah ini hadiah untuk eunha ? Aku melihat kearahnya dia hanya tersenyum. 

“aku berbohong , itu bukan kado untuk eunha tapi untukmu. Aku bingung ingin memberikan kado apa yg tepat untukmu, jadi aku berbohong” jelasnya memamerkan gigi rapihnya itu. Aku langsung memeluknya 

“g-gomawo taetae jeongmal gomawo” ucapku disela sela isakanku. Ia manarikku lagi , tatapan kami bertemu. Taeyeon menyeka airmataku. 

“kau tau aku Mencintaimu Tiffany” aku hanya mengangguk

“Kau adalah jantungku , hidupku, satu satunya yg aku pikirkan. Itu adalah cinta pada pandangan pertama , pandangan terakhir , dan pandangan selamanya” Taeyeon menunduk , ia berlutut. 

“Tiffany Hwang , will you marry me ?” ungkapnya , ini membuatku kaget tak tetduga. Kim Taeyeon melamarku , sungguh ? Oh tuhan kebahagian mana lagi yg kau ciptakan untukku. Sungguh aku sangat bahagia. 

“I do tae” seru ku , taeyeon nampak tersenyum lega dan langsung memelukku. Ia pasangkan cincin berlian itu dijari manisku. Sungguh jika ada kata lebih dari bahagia mungkin itu yg aku rasakan saat ini. Aku sungguh mencintainya sangat.  

“Every love story is beautiful, but ours is my favourite”

“I love you Miyoung-ah and that’s the beginning andend of everything” 

Sungguh aku bahagisa saat ini , dihari ulangtahunku Kim Taeyeon melamarku. Taeyeon mendekatkan wajahnya bahka aku merasakan hembusan nafasnya diwajahku, aku memejamkan mataku saat aku mengetahui apa yg aka terjadi selanjutnya. Yeah kami berciuman. 


If you LOVE him, let him be himself, then you will not be disappointed when they do not like what you want~ 

                              End
Woooaahhhh Jam 2 malem men baru selesai , masih ada yg melek ? 

 Ahh Taeny emang bikin gue baper daahh , btw gue terinspirasi dari lagunya lastchild sih yg surat untuk sakla kalo gak salah kekeeke pertama denger lagu itu gue resapi kata katanya yekan dan eng ing eng jadilah oneshoot. 😄

Buat little by little gue mau kasih pw dah next capther biar keliatan siapa aja yg sider kekekeke

Oke deh see you 

Komen juseyo, bye! Boom!💋



Little by Little (capther 7) 

Little by Little (capther 7) 

Main Cast : Tiffany Hwang , Kim Taeyeon , Jessica Jung

Original Cast : Kwon Yuri , Im Yoona , Juniel

Genre : YuRi , Hurt , Sad , Romance


Happy Reading ~~


Seminggu sudah hubungan Taeyeon dan Tiffany jalani , keduanya tampak bahagia. Senyum Tiffanypun mulai kembali tidak dipaksakan seperti kemaren, hidupnya sudah tidak seperti zombie lagi. Kini orang yg sangat ia cintai hadir lagi kedalam hidupnya, menyirami hati yg sudah tak berbentuk itu sedikit demi sedikit utuh kembali. Taeyeon dan Tiffany terlihat sedang menonton tv diruang tengah itu. Tiffany menyenderkan dengan nyaman kepalanya di bahu Taeyeon memeluk pinggang ramping itu, keduanya tertawa saat acara dalam televisi itu membuat sebuah lelucon. tiba tiba ponsel Taeyeon yg berada di meja berbunyi menandakan sebuah panggilan masuk. Taeyeon mengambil benda persegi itu melihat nama yg tertera 

Juniel 

Dengan cepat ia menggeser warna hijau dan mengankatnya. 

“yeobseo?” tanyanya

“mwo? Eodie ? Ya!! ” alis Taeyeon terangkat saat mendengar suara tangisan juniel disebrang sana , rasa khawatir langsung dirasakannya. 

Baiklah, aku kesana. Changkkaman gidaryeo” setelah terdengar nada terputus Taeyeon langsung saja mengganti bajunya meninggalkan Tiffany yg sedari tadi menatap khawatir kearah Taeyeon. 

“gadis itu lagi” gumamnya, ia menatap kosong kearah televisi itu lagi. Tiffany ingin menanyakan ada hubungan apa Taeyeon dengan gadis itu namun Taeyeon slalu menjawab seseorang yg terpenting dalam hidupnya selain Tiffany. Sebenarnya Tiffany menahan sesak saat meningat nama gadis itu apalagi setiap gadis itu membutuhkan kekasihnya , Taeyeon slalu melesat menemuinya. Seperti sekarang. 

“panny-ah aku akan kembali lagi” ucapnya membuat Tiffany menolehkan kepalanya. 

“apa aku boleh ikut ?” tanyanya memelas. Taeyeon tampak bingung disatu sisi ia ingin mengajak Tiffany tapi Juniel pasfi akan marah terlebih Juniel tidakenyukai Tiffany. Tiffany hanya menghela nafasnya saat tau kemaunya membuat bingung kekasihnya. 

“pergilah, aku hanya bercanda” ujarnya ia tersenyum memamerkan eye smile nya, tapi tidak dengan hatinya yg sedikit ngilu. 

“kajja” ajaknya

“jinjja ?” tanya Tiffany tak percaya, pasalnya baru kali ini Taeyeon mengajaknya bertemu dengan Juniel. Taeyeon hanya mengangguk. 

~

Didalam mobil , Taeyeon terlihat sangat khawatir terlihat dari wajahnya yg tidak tenang. Sesekali menggerutu pada lampu merah yg tak kunjung berubah menjadi hijau. Tiffany hanya memperhatikan wajah Taeyeon saja tidak berani mengucapkan kata apapun. 

‘sebegitu penting kah?’ batinnya, hatinya berdenyut linu. Setelah sampai disuatu taman kota, Taeyeon dan Tiffany pun turun dari mobilnya, Taeyeon terlihat sedikit tergesa. 

“panny-ah cepatlah” ucapnya yg melihat Tiffany berjalan santai dibelakangnya, ia tarik pergelangan tangan Tiffany agar mempercepat jalannya. Taeyeon tak menghiraukan tangan rintihan tertahan dari mulut Tiffany. 

“Tae appo” ringisnya, namun Taeyeon terus berjalan tergesa. 

“aw” tangan Taeyeon terlepas , Tiffany mengelus pergelangan tangannya yg memerah itu. Ia melihat Taeyeon berlari kearah gadis yg sedang duduk tertunduk yg ia yakini adalah Juniel. Hatinya seakan terkoyak nyeri saat melihat Taeyeon memeluknya erat gadis itupun membalas pelukan Taeyeon tak kalah erat. Kedua matanya terpaku pada pemandangan yg ada dihadapannya itu. 

“aku takut oppa” isaknya semakin membenamkan wajahnya diceruk leher Taeyeon, Taeyeon mengeratkan pelukannya. 

“ssttt uljjima aku disini” ia juga merasakan ketakutan yg mendalam pada dirinya. 

“a..aku ….. Akuuu taku hisk” ia menangis sejadi jadinya, Taeyeon hanya bisa mengeratkan pelukannya. Ia juga tak tau harus berbuat apa. 

“oppa, kumohon jangan tinggalkan aku oppa. Stay with me, please” ucapnya disela sela isakannya. 

“ne, aku tidak akan meninggalkanmu aku janji” 

Deg

Hati Tiffany teriris perih saat mendengar ucapan yg dilontarkan Taeyeon, sebenarnya hubungan apa yg mereka buat ? Tiffany tak mampu menahan emosinya yg memuncak. Ia hampiri Taeyeon yg masih setia memeluk tubuh Juniel itu. 

Tiffany Pov 

“apa maksudnya ini?!” ucapku yg dilanda emosi, hatiku sakit saat mendengar ucapan Taeyeon. Seperti sedang menjalin suatu hubungan, entah apa itu yg jelas akupun penasaran karna Taeyeon slalu menutupinya. Juniel nampak kaget melihat aku dihadapannya tapi tidak dengan Taeyeon yg menghembuskan nafasnya. 

“oppa, kau bersama kesini?” tanyanya kaget. Taeyeon hanya diam. 

“sebenarnya ada hubungan apa kalian berdua ?” ucapku sedikit ditinggikan, aku benar benar dilanda emosi saat ini. Hatiku juga sakit. 

“oppa sudah kubilang jangan pernah membawa gadis miskin ini kehadapanku!” marahnya.  Hatiku sakit mendengarnya namun aku tak melihatkannya, aku masih menatap keduanya meminta penjelasan.

“aku minta maaf Juniel-ah, dia sendiri dirumah aku tidak tega meninggalkannya” jelasnya, Aku melihat Juniel menghapus airmatanya kasar dan menatap tajam kearahku. 

“kau berubah oppa, jadi sekaramg kau memilihnya ?” 

Tunggu , aku semakin bingung dengan ini semua. Juniel menatap tajam padaku membuat aku sedikit takut. 

“Ohh ayolah, dia kekasihku Juniel-ah. Kumohon jangan membuat seakan akan kau mempunyai hubungan spesial denganku” 

“kau berubah oppa” Juniel beranjak pergi namun Taeyeon menahannya, membuatku semakin bingung. 

“aku tidak bisa memilih salah satu dari kalian, kalian sangat penting dalam hidupku.” ucapnya lirih. Sungguh aku tak mengerti dengan ini semua. 

“bukankah kau membenci gadis ini oppa ? Tapi kenapa sekarang oppa malah kembali kepelukannya. WAE ?!!!” Tetiaknya. Aku membelalakan mataku saat mendengar perkataannya. Ada sedikit perasaan nyeri ketika tau Taeyeon membenciku. 

“aku mencintainya Juniel-ah” ujarnya, Taeyeon melihat kearahku lalu kembali melihat gadis itu. 

“begitu?” 

“apa kau sadar oppa , orangtua mu pasti tidak menyetujui kalian. Seharusnya kau pikirkan apa yg terjadi kedepannya nanti” 

Dunia seakan berputar, aku tidak bisa menahan airmataku lagi saat mendengar perkataan Juniel. Hatiku seakan ditombak. Aku harusnya menyadari ini, posisiku. Aku bukan orang dari khalangan atas lainnya, aku hanya seorang pelayan yg bekerja disebuah restoran. Ingin rasanya aku menghilang dari sini, berlari sejauh yg aku bisa. Seharusnya aku sadar Taeyeon tidak pernah menjadi milikku. 

Tiffany Pov End


Author Pov 

Taeyeon nampak kaget apa yg ia dengar dari mulut Juniel , ia berusaha menutupi kata kata itu dari Tiffany. Tapi Juniel mengatakannya dan itu tepat dihadapan Tiffany. Taeyeon melihat Tiffany yg menangis, ia lepas tangannya yg sedari tadi menahan Juniel. Ia kini memeluk tubuh Tiffany, ia merasakan tubuhnya sedikit bergetar. Dan dugaannya benar Tiffany menangis. 

“uljjima” Taeyeon mengelus punggung Tiffany , menenangkan gadis itu. Juniel yg melihat itupun pergi meninggalkan keduanya. Taeyeon hanya membiarkan gadis itu pergi. 

“junniel benar Taeng” 

“ssstttt kumohon jangan terlalu difikirkan. Aku tidak peduli, aku mencintaimu. Kumohon jangan pernah memikirkan ucapannya” Taeyeon juga merasakan sakit saat memikirkan itu, kedua orang tuanya pasti tidak menyetujui hubungannya. Saat ini ia hanya bisa menenangkan Tiffany. Ia tidak mau Tiffany memikir itu. 

“orang tuamu tidak akan pernah menyetujuiku taeng, benarkan?” tanyanya airmata lebih banyak keluar. 

Shit! 

Junial sehadusnya tidak berbicara seperti itu, ini membuat Taeyeon lebih berfikir kata apa yg tepat untuk menenangkan kekasihnya ini. 

“dengar!” Taeyeon melepaskan pelukannya mnatap wajah Tiffany yg penuh dengan air mata. Ia menyeka air mata itu. 

“aku berjanji Tiffany, aku akan berusaha membuat kedua orang tuaku menerimamu. Aku berjanji!” ucapnya sungguh , Tiffany hanya menangis tidak bisa mengatakan apapun lagi. Taeyeon menarik lagi Tiffany kedalam pelukannya, mencium keningnya. 

“uljjima, aku janji tiffany” yakinnya. 



                                  Tbc


Konflik lagi guys hadeeehhhh 😩😂

Ohiyah, malam takbiran nih. Siapa besok yg mau di qurbanin ? 😄 gue mah cukup korban perasaan aja deh~ kekeke. Yg mau ngurbanin Knetz yg masih bully Mommy hubungi gue yah, gue siap motong motongnya ~kekeke 

Oke deh see you guys 

komen juseyo , bye! Boom !! 💋


Little by Little (capther 6)

Little by Little (capther 6)


Main Cast : Tiffany Hwang , Kim Taeyeon , Jessica Jung

Original Cast : Kwon YuRi , Im Yoona , Juniel

Genre : YuRi , Hurt , Sad , Romance


Happy Readiiing ~~~


Malam ini Tiffany tampak terlihat sedikit lelah, terlihat dari wajahnya yg sedikit pucat. Restoran Yoona slalu ramai akan pengunjungnya membuatnya mau tak mau harus menyiapkan tenaga ekstra. Ia memijit pelan kaki yg sedari tadi berjalan mengantar makanan tiada henti, setelah dirasa cukup Tiffany kembali berjalan.Tinggal satu blok lagi dan ia akan sampai dirumah. Ia terus berjalan, sesampainya dirumah Tiffany memasukan kunci setelah terbuka ia masuk kedalam mencari saklar lampu dan hiduplah lampu ruang tengah itu. Tiffany merasa ada yg aneh dari rumah ini tapi ia hiraukan, setelah semua lampu menyala Tiffany menyimpan tasnya dan berjalan kedapur membuka kulkas mengambil satu botol air putih dan meminumnya langsung dari botolnya. Setelah itu ia simpan lagi botol air minum itu ketempatnya. Ia melenggang masuk ke kamarnya, sekali lagi ia merasa ada yg memperhatikannya. Ia merasa bulu kuduknya merinding, namun sedetik kemudian ia menghalau semua rasa takut itu. Tiffany mengambil tshirt pink polos dan celana hotpansnya , tidak lupa sepasang cd dan bra. Ia masuk kekamar mandi. Sekitar 18menit Tiffany selesai dengan mandinya ia juga nampak lebih segar dari sebelumnya. Ia mengerutkan keningnya saat tau ada sebuah kotak hitam kecil diatas tempat tidurnya, Tiffany sangat yakin tadi kotak itu tidak ada. Semua rasa takut itu mulai hadir dipikirannya. Ia perlahan mendekati kotak hitam itu, perlahan tangannya mengambil benda itu dengan tangan gemetar. Ia buka dan ada secarik kertas berwarna merah darah, tangannya semakin gemetar hebat setelah membaca isi dari surat itu.

‘wanna play with me?’

Jantungnya mulai berdetak tak menentu pikirannya benar benar berpikir sekarang, setau Tiffany rumah ini tidak pernah dikunjungi oleh siapapun. Hanya Taeyeon dan Yoona yg pernah berkunjung kemari, apa jangan jangan ? Paman Hwang ? Tiffany membesarkan matanya saat nama itu terbayang dipikirannya. Ia membalikkan badannya hendak keluar dari kamar, namun matanya melihat benda kotak itu lagi yg kali ini berwarna putih. Ia dengan cepat membuka kotak itu dan seperti tadi jantungnya sungguh sangat berdetak tak karuan saat membaca lagi tulisan dikertas hitam itu. 

‘go to the living room and see what happens!!!’

Tiffany perlahan pergi menuju ke ruang tamu, sungguh ia begitu kaget saat lampu ruang tamu mati padahal ia ingat betul bahwa lampu sudab menyala. 

Tiffany Pov

Tuhan lindungi aku, Sungguh aku seperti berada di film horror. Ini sungguh mengerikan, aku baru merasakan seperti ini. Aku terus berjalan kearah sebuah cahaya yg aku yakinin lilin itu berada tepat ditengah tengah ruangan ini. Aku terus berdoa dalam hati. 

‘Taetae help me!’ batinku. Aku terus memanjatkan doa, jantungku juga semakin berdetak tak menentu. Tuhan selamatkan aku, ku mohon. Aku baru saja memulai hubunganku dengan Taeyeon, oke aku minta maaf jika kemarin kemarin aku sering memintamu untuk menjemput. Tapi kumohon tuhan aku ingin berada didunia ini lebih lama lagi bersama Taeyeon. Aku berdiri mematung tepat di atas lilin putih itu, tidak ada apa apa disana hanya sebuah lilin yg menerangi ruangan ini. 

Tubuhku menengang saat aku melihat sebuah kalung kunci yg bergelantung bebas dari tangan seseorang. Aku melebarkan mataku dan mencari kesisi kananku tepat saat itu senyum indah terlukis diwajahnya, bahkan dalam keadaan cahaya lilinpun dia masih sangat cantik. Wajah kami hanya beberapa senti meter saja, aku merasakan nafasnya yg teratur. Kim Taeyeon gadis yg sangat aku cintai ini kini berada disampingku tepatnya setengah badannya berada dibalik tubuhku. Tangan kirinya mulai memeluk perutku sementara tangan kanannya masih terangkat memegang sebuah kalung love berbentuk gembok itu. Rasa takut tadipun seakan hilang tak berbekas saat pelukannya semakin merapatkan tubuhku. Aku masih setia menatap mata onyx itu yg menatapku penuh cinta. 

“kau ingin aku mati penasaran karna permainan konyolmu ini Kim Taeyeon?” Tanyaku dingin  masih sangat menatapnya, Ia hanya tersenyum dork menampilkan deretan gigi putihnya. 

“Surprise” serunya dengan senyum yg membuat aku semakin mencintai gadis ini. Aku tersenyum melihatnya namun sedetik kemudian aku memasang wajah dinginku bahkan menatapnya tajam. 

“akhirnya aku melihat lagi tatapan itu” ia masih terkekeh, aku masih menatapnya tajam. 

“uhhh i hate you kim” 

“I love you too”

“apa kau suka ?” tanyanya lagi, aku mengangkat sebelah alisku. Ia menunjuk benda yg sedari tadi menggantung sempurna dihadapanku, dan aku yakin Taeyeon mulai pegal. Aku melihat kalung itu, sungguh aku menyukainya. Ini sangat bagus bahkan lebih dari indah. Aku menatap wajah Taeyeon sekali lagi.





“aku suka sekali Taetae” sahutku sungguh aku tidak menyangka Taeyeon akan seperti ini. Taeyeon melepaskan tangan kirinya yg sedari tadi memeluk sempurna di perutku, ia membuka pengait kalung indah itu. Dan memakaikannya pada leher ku aku menaikan rambutku. Taeyeon membalikkan badanku saat ia sudah memakaikannya, ia menatap lagi mataku. 

“perfect” gumamnya. Ia memegang kedua tanganku, aku masih diam menyaksikan aksi apalagi yg akan ia tunjukkan. 

“saat ini, mungkin aku hanya bisa memakaikanmu ini. Tapi suatu hari ini, aku berjanji akan memakaikanmu cincin berlian dijari manismu” katanya sungguh sungguh, tatapan kami juga belum terlepas. Taeyeon mencium kedua punggung tanganku, sungguh aku sangat terharu apa yg dikatakannya. Sebulir air mataku jatuh tanpa izin, ini bukan air mata kesakitan yg dulu aku rasakan. Ini adalah air mata kebahagiaanku. Tanpa pikir panjang aku memeluk tubuh Taeyeon seerat mungkin. 

“Katakan ini bukan mimpi Taeyeon-ah” kataku, airmataku mengalir lebih deras aku memeluknya erat. Taeyeon melepaskan pelukanku, ia menangkup wajahku. Menyeka airmataku. 

“ini bukan mimpi princess, it’s real” ucapnya. 

“awww” rintihku tertahan saat Taeyeon dengan sengaja menjetikkan jarinya dijidatku membuatku sedikit kesakitan. 

“appo~” rajukku cemberut 

“masih berfikir ini mimpi?” Tanyanya , aku menggeleng dan langsung memeluknya lagi. Sungguh aku bahagia saat ini. Lagi lagi Taeyeon melepaskan pelukanku, aku menatapnya bingung.

“dengan kalung gembok ini hatimu telah terkunci selamanya untukku Tiffany, karna hanya aku yg memiliki kunci hantimu”

“hanya aku dan cuma aku satu satunya yg mempunyai kunci hatimu, see aku punya Pasangannya” jelasnya , Taeyeon mengeluarkan kalung yg kini berbentuk kunci. Locksmith ? Sungguh aku semakin mencintainya. 




“gomawo taeyeon-ah” ucapku, Wajah Taeyeon semakin dekat dan kalian pasti tau apa yg terjadi selanjutnya. 

Chu~~

Taeyeon mencium bibirku , aku memejamkan mataku mengalungkan tanganku ke lehernya. Ciuman kami semakin panas , bibir Taeyeon dengan nafsunya menggulum , menghisap bahkan menggigit bibir bawahku dan akupun tak mau kalah aku membalas ciuman panas itu, decakan kami mulai terdengar aku membuka mulutku saat ku tau lidah Taeyeon ingin masuk dan benar saja lidah panas itu masuk dengan ganas kedalam mulutku, bahkan sekarang lidah kami bertarung. 

“sssshhhh mmmhhhhppp” aku mendesah tertahan saat Taeyeon meremas butt ku. 

Tiffany Pov End 



WARNING NC !!!! 






Author Pov 

Ciuman Taeyeon kini beralih ke leher, Tiffanypun mendongak kan wajahnya memberi kebebasan taeyeon menciumnya. 

“aahhhh ssssshhh” desah Tiffany lolos saat Taeyeon menghisap lehernya kuat hingga menimbulkan bekas cintanya disana. 

“akh” jerit Tiffany tertahan saat tiba tiba Taeyeon menggedongnya ala bride style. Tiffany mengalungkan tangannya dileher Taeyeon menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh, Kembali Taeyeon melumat lagi bibir tipis Tiffany ia berjalan tanpa melepaskan pagutannya. Taeyeon mendorong pintu itu hingga tertutup rapat, kini Tiffany telah berbaring Taeyeon berada diatasnya. Nafas keduanya memburu, Taeyeon mencium Tiffany mulai dari kening, kedua matanya, hidung mancungnya, dan yg terakhir bibir yg kini sedikit membengkak itu akibat panasnya ciuman tadi. Taeyeon mencium Tiffany lembut tidak seperti tadi. Ciumannya kini beralih lagi ke daun telinganya, menggigit lembut. Hembusan nafas Taeyeon terasa menggelitikinya, membuat hormonnya meningkat. Ciuman Taeyeon semakin turun keleher Tiffany, tangannya mulai nakal menelusup kedalam tshirt kebesaran Tiffany. 

“ssshhhh taehhh uugghhhh” desahnya saat tangan nakal Taeyeon meremas salah satu melon Tiffany

“aaahhhhhh” 

“ouhhhh ssshhh” tangan Taeyeon mulai meremas sedikit kencang. 

“Aaahhhh Taehhh” Desahan Tiffany membuat byunnya meningkat, ia mulai melepaskan tshirt Pink Tiffany dan membuangnya kesembarang arah. Matanya mulai menjelajahi lekuk tubuh Tiffany, ia cium kembali bibir Tiffany satu tangannya meremas dada Tiffany membuat Tiffany mendesah tertahan, tubuhnya mengelinjang tangan Taeyeon mencari pengait bra Tiffany dan klik. Taeyeon berhasil membukanya dan langsung melemparnya. Matanya menatap takjub tubuh Tiffany. Wajah Taeyeon berubah tidak suka saat Tiffany menghalangi pemandangan itu. 

“aku malu tae” ucapnya, wajahnya memerah. Taeyeon tersenyum menyingkar lembut kedua tangan Tiffany. 

“bukankah aku sudah pernah melihatnya ?” 

“tetap saja aku mal-aaaahhhh” ucapnya berubah menjadi desahan saat Taeyeon dengan gerakan tiba tibanya menghisap nipple Tiffany. 

“ohhhhh yeaahhhh ssshhhh” desahnya nikmat, Taeyeon menghisap kuat nipple Tiffany sesekali menjilat bahkan mengigitnya membuat Tiffany mendesah kenikmatan. Satu tangannya lagi perlahan turun kebawah perutnya dan mengusap Miss V Tiffany dari luar. Taeyeon berpindah menghisap nipple yg satunya lagi. ciumannya kini turun kebawah semakin bawah, dengan gerakan cepat Taeyeon membuka celana pendek Tiffany berserta cd nya. Hingga membuat tubuh Tiffany full naked sekarang. 

“kau sudah basah sayang” ucapnya

“lakukanhh denganhh cepaath kimhh” ucapnya karna jari Taeyeon bermain main di bibir vaginanya.

“sudah tidak sabar rupanya” Taeyeon menyeringai 

“fuckhhh ittt , jangan menggodaahhkuuhh uugghhhh Kimhhh” erangnya saat jari taeyeon menggodanya. Taeyeon mulai mendekatkan wajahnya kedepan Miss V Tiffany 

“oohhhhhh aaaahhhh ssshhhhh” desahnya saat lidah Taeyeon bermain di miss V nya. 

“yeeeaaahhhh fass…..Faasss aahh teerrrhhh Taaeee oohhhh” 

“aaahhhh… Aaaahhhh … Sssshhhhh sungguuuhhhh iniiihhh nikmaaahhttt” racaunya saat Taeyeon semakin cepat memanjakan Miliknya. 

“Taeee akuhh ingiiinn, aaahhhh…Aahhhh AAAHHHH” Tiffany mengeluarkan orgasmenya yg pertama, Taeyeon membersihkan seluruh cairan yg keluar dari surga Tiffany itu. Ia kembali menindih tubuh Tiffany menciumnya lagi, bahkan Tiffany merasakan bau besi dimulut Taeyeon dan itu air cintanya. Taeyeon melepaskan ciumannya dan membuka seluruh bajunya dan mereka berdua full naked sekarang. Ia tindih lagi tubuh tiffany mulai menciumnya lagi. 

“AKHHHH” jerit Tiffany saat dua jari Taeyeon menerobos lubangnya, ini memang bukan yg pertama mereka bercinta tapi sakitnya seperti Tiffany pertama melakukannya. 

“mani appo ?” tanya Taeyeon khawatir, Tiffany hanya mengangguk. 

“apa berhenti saja ?” 

“NO”sahutnya

“pelan pelan” lanjutnya, Taeyeon mulai memaju mundurkan gerakan jarinya perlahan. 

“aaahhhh aaahhhh ssshhhh iniiihhh masihhhh aaahhh terasaaa menyakitkaaaannn” 

“tahaaaannhhh sayaangghhh hhhh” Taeyeon mulai menambahkan satu jari lagi yg kini berjumlah tiga jari, ia kocok Secepat mungkin. Tubuh Tiffany juga terlonjak seirama dengan gerakan jari Taeyeon. 

“aaahhhh ssshhh faassshhhh…tteerrhhhh Tae aaahhhh”

“aaahhhh aahhhh yeaaahhhh theeehhhreee oouuhhhh” racau Tiffany saat Taeyeon menyentuh G-spotnya, Taeyeon semakin mempercepat gerakannya saat Miss V Tiffany mulai menjepit jarinya. 

“aahhhh ssshhhh Taeeyeoonnnhhh Aaahhh Kiimmhhh” kepalanya bergerak kekanan dan kekiri tangannya memeluk tubuh Taeyeon yg berpeluh itu. 

“kiimmhhhh aahhhhh fasterrrhhhh akuuuuhhhh ingiinnnn aaahhh” 

“panggil namakuhhh hh saathh kau klimak sayaaanghhh” ucapnya, tangannya sangat cepat bergerak di Miss v Tiffany. 

“Ooouuhhhh Kiimmmhhh Aaahhh Akuuu Takhh Tahaannhh Lagiiihhh aahhhh… aahhhh KIMHH TAEYEON!!” Desahnya panjang saat Tiffany mencapai klimaks yg kedua, Tiffany memeluk tubuh Taeyeon yg berada diatasnya nafas keduanyapun masih terengah. 

“ssshhhhhh” erangnya saat Taeyeon mengeluarkan jarinya dan menjilatnya. 

“manis” ucapnya. 

“kau lelah?” Tanya Taeyeon Tiffany hanya mengangguk matanya terpejam ia benar benar lelah. 

Tidurlah, sweet dream princess” ucap Taeyeon merapikan anak anak rambut yg menghalangi mata indah Tiffany. Taeyeon mengecup kening Tiffany, tangan kanannya menelusup kebawah leher Tiffany dan tangan kirinya memeluk pinggang Tiffany erat. Tiffany pun memeluk tubuh Taeyeon. Dan mereka tertidur. 

~

Matahari mulai menampakan sinarnanya, hari juga sudah berubah menjadi siang. Tiffany membuka matanya menguceknya , sudah lama ia tidak pernah tidur selelap ini. Ia mendongakkan kepalanya milihat wajah malaikat Taeyeon saat tertidur.

Chu~ 

Tiffany mengecup bibir merah jambu itu

“Boo~ Irona” 

Chu~ 

“irona taetae” 

Chu~ 

Chu~ 

Tiffany melebarkan kedua matanya saat Tangan Taeyeon menahan tengkuknya, Taeyeon mulai menggerakan bibirnya. Sedetik kemudian Taeyeon berada diatas tubuh Tiffany. 

“Kau nakal huh, mencuri ciuman saat aku tertidur” ucapnya, Taeyeon menggigit hidung mancung Tiffany. 

“sebagai hukumannya kau harus terima” seringai kecil terlihat diwajah imut bangun tidur itu. Taeyeon mencium kembali Tiffany, Tiffany pun membalas ciuman itu. Dirasa membutuhkan udara Tiffany melepaskan ciumannya, Taeyeon beralih keleher Tiffany yg sudah penuh dengan kiss mark buatannya itu. 

“ssshhhhhhh aaahhhh” desah tertahan Tiffany. 

“guuukkk” gonggongan anjing putih itu mampu menghentikan aktivitas Taeyeon dan Tiffany, Taeyeon mengabaikannya dan melanjutkan mencium Tiffany. 

“guuk guuk” seakan tidak mengerti keadaan anjing putih itupun kembali menggonggong. Membuat Taeyeon prustasi. Tiffany hanya terkekeh melihat wajah prustasi Taeyeon. 

“mungkim dia lapar tae” ucap tiffany, Taeyeon mengabaikannya dan kembali mencium Tiffany. 

“guukk gukk gukk” 

“arraseo arraseo, aku mengalah” ucapnya, ia menatap tajam prince seakan akan memgatakan 

‘aku akan membuangmu sekarang juga!’ 

Prince yg mengerti ditatap tajam hanya menurunkan kepalanya. Tiffany segera turun dari ranjangnya memungut pakaiannya yg berserakan dilantai itu memakainya dan menggendong prince, meninggalkan Taeyeon yg sekarang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu. 

Tiffany berjalan kedapur menaruh prince ditempat tidurnya ia membuka laci mengambil sekotak makanan anjing yg akan habis itu. Ia menuangkannya kedalam mangkuk prince dan memberikannya dan langsung saja dilahap oleh prince. Tiffany tidak langsung kekamar menemui Taeyeon yg mungkin tertidur lagi. Ia menyiapkan sarapannya dengan Taeyeon. Membuat pancake sederhana. Setelah selesai Tiffany kembali kekamar membawa pancake buatannya dan benar saja ia melihat gulungan diranjangnya. Ia tersenyum, setelah sampai diranjangnya Tiffany menyimpan pancake itu dilaci samping ranjangnya. Ia menggoyangkan tubuh Taeyeon. 

“Taetae irona, ini sudab siang. Kau akan tidur terus eoh?” tanyanya lembut

“euungghhh” erangnya. Ia buka selimut yg sedari tadi menutup seluruh tubuhnya. 

“apa yg kau buat mushroom?” tanya khas seperti orang bamgun tidur, membuat Tiffany gemas. 

“pancake, cuci mukamu dan sikat gigu setelah itu kita sarapan” tuturnyaa, membuat Taeyeon dengan malas menyeret langkahnya ke kamar mandi. 

                             Tbc

Yuhuuuuuu nc nc kekeke sebenernya gak kepikiran buat bikin nc , tapi pikiran gue sedang byun. Astaga ini nc nya gabut banget yekan mian dah kalo kurang greget apalagi hot. 

TaeNy moment loh capther ini bahkan full kekekeke , oke deh see you guys 

Komen juseyo!! Bye ! Boom !! 💋